JAKARTA, KalderaNews.com – Finalis Puteri Indonesia 2020 sudah terpilih. Sebanyak 39 perempuan pemenang audisi Road To Puteri Indonesia 2020 yang digelar di kota asal finalis (34 provinsi) mengikuti final kontes kecantikan yang memasuki tahun ke-24, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat, 6 Maret 2020.
Para kontestan Puteri Indonesia 2020 datang dari berbagai latar pendidikan dan profesi. Ada yang mengenyam pendidikan mode hingga teknik, ada pula yang bekerja sebagai dokter, model, pengusaha, aktris karyawati dan pilot.
Sebelumnya sudah di part 1 sudah diuraikan 10 finalis, yakni 1. Dianissa Scheherazade (Kalimantan Timur), 2. Ayu Afni Dwisamudra (DKI Jakarta 2), 3. Dinda Amalianingsih (DKI Jakarta 3), 4. Angel Virginia Boelan (Nusa Tenggara Timur), 5. Ratu Lucky Nitibaskara (Banten), 6. Putu Ayu Saraswati (Bali),7. Ayu Putri Saraswati (Kalimantan Selatan), 8. Louise Kalista Iskandar (Sumatera Barat), 9. Jeanatasia Kurnia Sari (Jawa Barat), 10. Arfa Widi Wardani (Aceh).
BACA JUGA:
- Rr. Ayu Maulida Putri dari Jawa Timur Dinobatkan Sebagai Puteri Indonesia 2020, Inilah Profil Lengkapnya
- Selamat, Inilah Profil Lengkap 3 Besar Puteri Indonesia 2020 dari Bali, Jawa Timur dan Jawa Tengah
- Inilah 6 Besar Puteri Indonesia 2020
- Inilah 11 Besar Puteri Indonesia 2020
- Inilah Profil Lengkap 39 Finalis Cantik Ajang Puteri Indonesia 2020 – Part 2
- Inilah Profil Lengkap 39 Finalis Cantik Ajang Puteri Indonesia 2020 – Part 1
- Alumnus Cantik UK Maranatha Ini Wakili Jawa Barat di Final Puteri Indonesia 2020 Malam Ini
- Inilah Profil Lengkap Frederika Alexis Cull, Pemenang Putri Indonesia 2019
Di Part 2 sudah dikenalkan 10 finalis berikutnya, yakni 11. Irene Theodora (Lampung), 12. Fernanda Ciandra (Sulawesi Tengah), 13. Kathy Monica Kabe (Maluku Utara), 14. Adesti Apriani (Kepulauan Riau), 15. Monica Sarah Wongkar (Bangka Belitung), 16. Stephanie Cecillia Munthe (DKI Jakarta 1), 17. Widya Ayu Pratami (Sumatera Selatan), 18. Amelia Nurmawati (Kalimantan Tengah), 19. Hivanly Salawane (Papua Barat) 20. Ervina Nathasia (Daerah Istimewa Yogyakarta)
Di Part 3 ada 21. Karina Widjaja (Sulawesi Selatan), 22. Rofiah Noor Amalia Katilli (Gorontalo), 23. Rachel Eleeza Coloay (Kalimantan Utara), 24. Belinda Pritasari (Bengkulu), 25. Rr. Ayu Maulida Putri (Jawa Timur), 26. Euodia Oktavia (Sulawesi Barat), 27. Meghna Sharma (Sumatera Utara), 28. Yoan Clara Teken (Maluku), 29. Ermaly Aminah Erwinputri (DKI Jakarta 4), 30. Desiree M Roring (Sulawesi Utara)
Siapa saja 9 finalis terakir dari 39 finalis tersebut? Berikut ini profil lengkap mereka. Siapa yang jadi pilihan favoritmu hingga saat ini?
31). Devi Maharani Kosa (23), Karyawati, Riau
Seorang oilfield engineer yang ingin menjadi contoh bagi para wanita di Indonesia untuk menjalani kehidupan yang tidak konvensional agar menghilangkan diskriminasi yang merugikan kaum wanita. Devi memberanikan diri untuk bergabung di organisasi otomotif saat perkuliahan yang didominasi pria dan di sebuah international formula car team. Ia melanjutkan karir di dunia oil & gas sebagai insinyur lapangan bersama para pria. Dengan mengikuti Puteri Indonesia sebagai salah satu platform berbagi, ia yakin kaum wanita semakin percaya diri akan kapabilitas mereka di berbagai bidang.
Melihat adanya kesenjangan peran gender yang ada di masyarakat Indonesia, khususnya di daerah terpencil, membuat Devi termotivasi untuk menjadi role model bagi wanita Indonesia untuk berdiri sejajar, percaya diri untuk berkarya bersama kaum pria. Dengan menjadi sosok yang kuat dan mandiri, perlahan akan menghilangkan stereotype negatif terhadap wanita tanpa mengekslusifkan diri.
Sifat semangat belajar yang ia tanamkan di dirinya, membuatnya dapat menjalani pengalaman-pengalaman unik dan bermacam-macam, mulai dari perteknikan, seni, dan juga dunia pageant. Devi percaya dengan mengikuti Puteri Indonesia, ia dapat mengembangkan diri dari perspektif yang berbeda, berbagi cerita dan memotivasi perempuan lainnya untuk menjalani kehidupan yang tidak konvensional, yaitu dalam lingkungan yang didominasi kaum pria. Ia yakin perempuan mempunyai kapabilitas untuk berkarir di berbagai bidang, hanya perlu diyakinkan melalui contoh-contoh nyata.
Film Favorit : Hidden Figures
Lagu Favorit : Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti
32). Veronika Trimar Dani (19), Mahasiswi Komunikasi, Jambi
I Speak To The Youth , Start to Care Start To Share adalah advokasi yang Vero jalani saat ini. Advokasinya bertujuan untuk memberikan informasi atau edukasi khususnya kepada anak-anak dan remaja untuk peduli terhadap sesama dengan cara tidak mengintimidasi orang lain (No Bullying) dan saling menghargai perbedaan karena kita hidup untuk saling bertoleransi dan saling menghargai. Vero yakin Yayasan Puteri Indonesia dalah platform yang tepat, bisa membantunya untuk menjalankan dan menyuarakan advokasinya.
Menjadi orang yang apa adanya, suka dinasehati dan dikomentari oleh orang lain membuat mahasiswi Ilmu Komunikasi ini mengevaluasi dirinya agar lebih baik dari hal tersebut. Vero juga suka berolahraga karena menurutnya olahraga adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan dan merawat diri agar tetap bugar. Pernah bergabung menjadi anggota Paskibraka Kota, menjadikan Vero sebagai wanita yang mandiri, bermental kuat, tangguh dan nasionalis karena jiwa paskibraka sudah melekat di dalam dirinya. Ia ingin memperbaiki diri untuk menjadi pribadi yang lebih berkualitas dengan keinginannya untuk mengikuti Puteri Indonesia 2020.
Artis Favorit : Dian Sastrowardoyo
Film Favorit : The Greatest Showman
33). Jihane Almira Chedid (19), Artis, Jawa Tengah
Sejak kecil, Jihane memiliki cita-cita menjadi seorang aktris dan seseorang yang dapat menginspirasi orang lain dari segala aspek, mengingat profesi seorang aktris sama dengan menjadi role model atau public figure. Tidak mudah baginya mencapai kesuksesan yang telah ia capai hingga titik ini. Banyak sekali duka yang dilewati untuk membuahkan hasil indah yang ia alami sampai pada hari ini.
Selama 4 tahun, ia selalu ditolak ketika casting dan mengalami ‘bodyshame’ secara publik dimana postur dan fitur wajah atau tubuhnya dikatakan terlalu besar, maskulin, tidak cocok tampil di kamera maupun layar kaca. Namun, dengan perjuangannya ditambah dukungan orang tua membuatnya semakin termotivasi dan percaya bahwa ia bisa sukses meraih mimpinya. Jihane membuktikan dengan ia mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia 2020, ketika karirnya sebagai aktris sedang berada di puncak dan meninggalkan segala kesempatan di dunia perfilman yang banyak berdatangan, ia yakin menjadi Puteri Indonesia merupakan aktualisasi cita-citanya yang ingin dia jalani.
Dalam satu tahun terakhir, Jihane aktif menjalankan campaign #ActYourThoughts. Ia ingin memberi contoh kepada teman-temannya pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk merealisasikan segala hal yang mereka ingin lakukan namun terhalang oleh pikiran mereka sendiri. Contoh yang ia lakukan adalah menggalakkan aktivitas mengunjungi panti asuhan secara teratur, dimana orang-orang hanya mengasihani tanpa melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan mereka. Jihane percaya bahwa memulai dari sumbernya yaitu memberi kepada anak-anak, terutama anak-anak yatim piatu yang membutuhkan bantuan kita, tidak kalah penting untuk dapat memotivasi mereka agar berkembang menuju kehidupan yang lebih baik.
Jihane percaya bahwa Pemilihan Puteri Indonesia merupakan platform yang tepat untuk mewujudkan mimpinya dan menjadikan contoh sukses bagi mereka yang telah memilih jalan seperti yang ia lakukan. Jihane ingin menjadi inspirasi bagi wanita Indonesia untuk terus memperjuangkan mimpinya.
Hobi : Boxing, Diving, Traveling, Outdoor activities
Film Favorit : One Flew Over The Cuckoo’s Nest
34). Hilarry Masrin (23), Sarjana Bisnis Manajemen dan Psikologi, DKI Jakarta 5
Tumbuh dewasa dan sering menyaksikan ajang kecantikan, membuat Hillary sangat terinspirasi oleh para wanita yang mewakili kota atau negara mereka. Menjadi Puteri Indonesia adalah impiannya sejak kecil. Sejak lulus SMA, Hillary bertekad untuk bergabung dengan Puteri Indonesia, tetapi ia harus melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Setelah ia lulus dari universitas di New York, ia kembali ke Jakarta untuk menggali passion yang ia miliki dan ia melihat Puteri Indonesia sebagai platformnya.
Sejak 2013, Hillary telah menjadi anggota aktif Happy Hearts Indonesia atau Yayasan Hati Gembira Indonesia, sebuah organisasi non-profit yang bertujuan membangun kembali sekolah-sekolah untuk anak-anak yang terkena dampak bencana alam dan masyarakat di daerah tertinggal. Ia percaya akan pengaruh pendidikan berkualitas terhadap pengentasan kemiskinan dan sebagai anggota aktif Happy Hearts Indonesia, ia bersama anggota lainnya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, organisasi dan masyarakat untuk terlibat dalam menyediakan sekolah yang aman dan layak untuk memastikan dukungan jangka panjang dan pengembangan sekolah dan masyarakat miskin. Saat ini, Happy Hearts Indonesia telah membangun kembali 190 sekolah dan telah membantu lebih dari 60.000 anak-anak dan masyarakat yang membutuhkan di negara ini. Happy Hearts saat ini aktif di 18 negara di seluruh dunia.
Peraih gelar Bachelor in Business Management and Psychology ini berpendapat bahwa menjadi Puteri Indonesia adalah suatu kehormatan dan tanggung jawab. Ia bekerja dan menjadi sukarelawan di banyak bidang dan komunitas yang membutuhkan, terutama di kalangan anak-anak dan kehidupan yang dilihatnya sangat membutuhkan bantuan. Ia selalu mengajarkan kepada dirinya sendiri untuk mencari hal positif dan keindahan dari setiap kegiatan yang ia jalani, untuk mencari kebahagiaan dan cinta di wajah-wajah generasi muda dan untuk selalu bersyukur serta rendah hati. Hillary ingin menggunakan suaranya untuk menginspirasi kaum muda dan seluruh masyarakat di negara ini untuk sadar akan pendidikan yang berkualitas dan pengentasan kemiskinan, yang secara signifikan relevan di Indonesia.
Hobi : Boxing, reading, volunteering at schools to help children learn, especially English, and volunteering at animal shelters
Penyanyi Favorit : Raisa
35). Gabriella Devita Febiola (22), Diploma of Hospitality Management, DKI Jakarta 6
Wanita yang akrab disapa Gaby ini sangat suka bermain piano atau gitar dan juga bernyanyi. Passionnya di industri perhotelan mengantarkannya berkarir di sebuah hotel bintang 5 di Auckland, New Zealand.
Sewaktu kecil hingga beranjak remaja, Gaby pernah mendapatkan perlakuan tidak pantas dan berujung pada depresi yang sempat dia alami. Ia tidak akan pernah lupa akan peristiwa yang menimpanya, tetapi ia tidak ingin orang lain merasakan hal seperti itu. Pada akhirnya ia memberanikan diri mengikuti Puteri Indonesia, karena menurutnya disinilah ia mendapatkan platform yang tepat dan dapat bertemu orang-orang yang open-minded.
Berdasarkan pengalaman hidupnya tersebut, Gaby fokus mengangkat advokasi tentang kesehatan mental. Menurutnya, kesehatan mental masih cukup tabu di Indonesia. Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami itu atau bahkan jika mereka mengalaminya, mereka memilih untuk tidak berbicara karena stigma yang ada seputar depresi di masyarakat kita. Stigma ini perlu dibongkar dan ia berharap suatu hari nanti ketika ia akhirnya memiliki platform yang lebih besar, ia akan menggunakan suaranya untuk bicara bagi mereka yang telah hidup di bawah bayang-bayang mereka sendiri selama bertahun-tahun. Dan program itu akan disebut HOPE, karena bagi Gaby, itu singkatan dari Hold On, Pain Ends. Gaby ingin masyarakat lebih memperhatikan tentang #mentalhealthmatters dan ia ingin mewujudkan program impiannya, H.O.P.E , menjadi kenyataan.
Makanan Favorit : Nasi Padang
Minuman Favorit : Jeruk Nipis
36). Shalsabila Lestari Putri S (18), Pelajar, Nusa Tenggara Barat
Wanita yang akrab disapa Putri ini merupakan siswi SMA yang sangat aktif berorganisasi dan berprestasi. Pada tahun 2018, ia pernah menjadi bagian dari Paskibraka Nasional. Dan tahun ini, suatu kebanggaan bagi dirinya dapat mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat di Puteri Indonesia 2020. Selain berniat untuk bisa menjadi inspirasi orang lain dan membanggakan sang ibu, Putri adalah orang yang senang untuk menantang diri sendiri serta berani keluar dari zona nyamannya. Selain itu ia berfikir bahwa Puteri Indonesia merupakan wadah yang paling tepat untuk setiap wanita dapat menyampaikan aspirasi, pendapat dan hak mereka.
Wanita yang memilki hobi berenang dan melukis ini fokus membahas tentang lapas anak yang isinya anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Putri pernah mengunjungi lapas anak sewaktu bulan puasa dan ketika salah satu di antara mereka ditanya cita-citanya apa, anak itu menjawab, “Saya ingin menjadi polisi lapas”. Sejak saat itu hatinya tersentak bahwa anak lapas yang dulu pernah melakukan tindak kriminal pun masih punya mimpi. Dan menurut Putri, selain satu anak tersebut, semua anak lapas berani untuk punya mimpi tanpa harus merasa menyesal dengan keadaan di masa lalu.
Upaya yang dilakukan Putri adalah mengajak mereka untuk olah karya sampah, bukan hanya olah karya biasa, namun ia ingin menginformasikan kepada mereka bahwa suatu saat nanti sampah yang diolah tersebut akan menghasilkan mahakarya. Sebelum sebuah karya tercipta, pasti terjadi sebuah proses yang terkadang kita tidak sengaja untuk melukai diri sendiri atau mengalami kegagalan yang menuntut kita untuk mengulang dari awal dan seperti itulah hidup mereka sebenarnya. Begitu waktunya tiba, anak-anak yang keluar dari lapas bisa dapat melanjutkan mimpinya seperti anak-anak yang lain.
Lagu Favorit : Surgaku Indonesia
37). Olivia Putri Leanartha (22), Sarjana Komunikasi, Kalimantan Barat
Olivia merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Dalam 3 tahun terakhir, Olivia aktif mengembangkan bakatnya di dunia modelling. Keinginannya sejak lama mengikuti ajang Puteri Indonesia, membuatnya terus mempersiapkan diri agar lebih baik dari hari ke hari. Wanita keturunan Dayak, Tionghoa, Belanda dan Portugis ini percaya bahwa bergabung dengan Puteri Indonesia akan membuka banyak peluang untuk masa depan dan wadah yang tepat untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya
terhadap masalah lingkungan.
Selain aktif berpartisipasi dalam kegiatan sosial, Olivia juga telah menjalani gaya hidup berkelanjutan yang ramah lingkungan. Peraih gelar Sarjana Ilmu Komunikasi ini senang terjun langsung ke masyarakat untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar. Menurutnya, advokasi bukan hanya berpartisipasi dalam acara tertentu saja, tetapi lebih tentang konsistensi dalam melakukan aksi nyata. Ia percaya bahwa tindakan-tindakan kecil dan sederhana yang ramah lingkungan sangatlah berarti bagi bumi ini. Karena untuk melakukan perubahan itu tidak harus dengan melakukan hal yang sangat besar, semua itu dimulai dari diri kita sendiri.
Hobi : Baking, Crafting
38). Rieke Dwi Oktaviana (25), Pengusaha, Sulawesi Tenggara
Terlahir sebagai anak pertama dari 3 bersaudara menjadikan Kikio pribadi yang tangguh. Pencapaiannya saat ini tentunya tidak lepas dari didikan kedua orang tuanya yang terus mendorong ia untuk berani bermimpi dan tidak takut akan keterbatasan yang ia miliki. Terlebih lagi ayahnya adalah seorang polisi, dan sejak kecil Kikio telah diajarkan untuk menjadi pribadi yang mandiri dan bersungguh-sunguh dalam mencapai tujuan.
Hal tersebut terbukti ketika ia harus melanjutkan studinya di Jogja dan tinggal sendiri. Berani dan mandiri adalah senjata dan prinsip hidup yang ia pegang teguh dan ia implementasikan untuk bisa berjuang di lingkungan yang baru. Masih teringat ketika ia menjadi karyawan “shoes and care”, membersihkan sepatu pelanggan, tak jarang pula menjadi cleaning service, hal tersebut Kikio lakukan bukan hanya untuk mendukung dirinya dalam hal finansial namun juga sebagai bentuk pembuktian bahwa ia adalah wanita yang mandiri dan tangguh lebih dari apa yang ia pikirkan.
Pengalaman tersebut adalah sebuah pelajaran berharga yang tidak akan Kikio lupakan. Sebab pengalaman tersebutlah yang akan menjadi saksi perjalanan hidupnya dan mengisahkan cerita yang indah. Semua itu terekam dalam sejarah kehidupannya sebagai seorang Puteri Indonesia yang berani bermimpi dan siap untuk mengabdi serta menginspirasi generasi muda khususnya wanita Indonesia.
Sejak 2018 hingga saat ini, Kikio aktif menjadi volunteer di Yayasan Kusuma Bangsa Kendari. Dengan basic sebagai atlet, ia ingin seluruh anak kurang mampu serta penyandang disabilitas di Indonesia khususnya di daerahnya lebih berani mengasah minat bakat mereka selain dalam bidang akademik, terutama olahraga dan seni. Kikio percaya mereka semua layak untuk diberi ruang terbuka di tengah masyarakat untuk bisa mengekspresikan dirinya.
Makanan Favorit : Kepiting Kari
Minuman Favorit : Jamu Beras Kencur
39). Hermin Rachel (25), Mahasiswai Teknik Sipil, Papua
Hermin Rachel Makanuay adalah wanita asal Port Numbay, Papua dan lahir di Jayapura. Wanita yang akrab disapa Rachel ini merupakan seorang mahasiswi Teknik Sipil. Aktivitasnya sehari-hari adalah kuliah dan kerja, usai kuliah ia bekerja menjadi freelancer di Dinas Pariwisata Kota Jayapura. Rachel juga tertarik sekali dengan dunia politik apalagi politik di Indonesia yang begitu ramai dibahas.
Dalam 2 tahun terakhir, Rachel fokus pada pariwisata Kota Jayapura dengan melakukan berbagai aktivitas bersama Ikatan Putra Putri Pariwisata Kota Jayapura atau Tan Monj Port Numbay yang membantu mempromosikan pariwisata Kota Jayapura dan terlibat aktif dalam segala kegiatan kepariwisataan pemerintah Kota Jayapura. Setahun ini, ia juga bergabung bersama organisasi “Genpi Kota Jayapura – Generasi Pesona Indonesia” yang fokus mengeksplor dan membantu perkembangan pariwisata Kota Jayapura dibawah Binaan Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura.
Beradvokasi di bidang pariwisata bukan hanya soal ide saja tetapi implementasi dari ide tersebut. Sejak 2018 hingga saat ini, Rachel bersama Dinas Pariwisata dan Ikatan Duta Wisata Kota Jayapura berusaha untuk memajukan objek-objek wisata Yang berada di kampung-kampung yang ada di Kota Jayapura.
Mengingat di Kota Jayapura mempunyai 14 kampung, dimana ada 10 kampung adat atau kampung asli orang Port Numbay dan 4 kampung administrasi yang berada di dalam Kota Jayapura. Kegiatan yang ia lakukan ketika berada di kampung yaitu mengeksplor objek wisata yang ada di kampung tersebut dan juga mengadakan pelatihan kerajinan tangan untuk masyarakat setempat, dengan tujuan untuk membangun kreatifitas dari masyarakat dan meningkatkan ekonomi kreatif di kampung tersebut. Rachel juga memberikan sosialisasi mengenai pariwisata kepada masyarakat setempat agar objek-objek yang ada di wilayah mereka dapat dijaga dan dilestarikan.
Di awal 2019, Rachel terlibat di kegiatan penanaman 1400 bibit mangrove di Kampung Kayo Batu Distrik Jayapura Utara yang dlakukan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Papua dan sampai sekarang sebagian besar yang ditanam sudah bertumbuh dengan baik. Rachel juga bersama Genpi Kota Jayapura membuka objek wisata terbaru dan sekarang menjadi pusat kunjungan wisata yaitu Pantai Ciberry, Kampung Enggros.
Pantai ini berada tepat di bawah Jembatan Youtefa yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia. Rachel berharap ia dapat membantu pemerintah untuk memajukan pariwisata di kota Jayapura, agar masyarakat seluruh dunia tahu tentang wisata yang ada di Papua dan banyak orang yang datang ke Papua karena pariwisata.
Hobi : Basket, Travelling
Makanan Favorit : Nasi Goreng Ikan Asin
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply