Dua Pasien Positif Covid-19 Mulai Membaik, Ini Kronologi Corona Masuk Indonesia

alat thermo scanner seperti terlihat di sejumlah perkantoran yang ada di Sudirman Central Business District atau SCBD merupakan kawasan bisnis yang terletak di Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 Maret 2020.
Petugas memeriksa dengan alat thermo scanner di sejumlah pintu masuk perkantoran yang ada di Sudirman Central Business District atau SCBD di Jakarta Selatan, Kamis, 5 Maret 2020 (KalderaNews/Malena)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes dr. Achmad Yurianto mengatakan kondisi kedua pasien positif Covid-19 sudah mulai membaik. Dr. Ahmad menjelaskan bahwa kedua pasien itu selama ini tinggal dalam satu rumah. Dalam satu rumah ada 4 orang, yakni ibu, 2 anak, dan satu pembantu. Yang tertular adalah anak yang ke dua dan sang ibu.

Virus ini memapar bermula pada tanggal 14 Februari 2020 saat sang anak yang berusia 31 tahun janjian bertemu dengan teman-temannya dengan hobi yang sama untuk pesta dansa Ada sekitar 50 orang yang ikut pesta tersebut dari berbagai negara. Dia berdansa dengan salah satu warga negara Jepang yang tinggal di Malaysia. Seorang WN Jepang itu tinggal di Malaysia. Ia melakukan perjalanan ke Indonesia, kemudian kembali Malaysia.

Pada tanggal 16 Februari Perempuan 31 tahun mengeluhkan batuk, sedikit demam, dan lemas. Sejak itu dia berobat rawat jalan dan ditemani ibunya. Namun pada tanggal 20 Februari ibunya ikut sakit yang akhirnya mereka memutuskan untuk dirawat di rumah sakit pada tanggal 26 Februari.

BACA JUGA:

Tanggal 28 Februari WN Jepang di Malaysia tersebut mengabarinya melalui telepon bahwa dirinya positif corona. Perempuan 31 tahun itu pun kemudian menyampaikan kepada dokternya salah satu teman dansa sang anak mengabarkan bahwa dirinya confirm positif Covid-19.

Lantas sang anak langsung mengabarkan kepada dokter yang merewatnya dan dokter tersebut langsung memutuskan untuk memindahkan dia dan ibunya ke RS Sulianti Saroso.

“Maka selanjutnya yang harus dilakukan adalah contact tracing. Kami tahu alamat dan sebagainya terkait pasien. Kami meminta Dinkes setempat untuk melaksanakan contact tracing. Yang pertama adalah 2 orang yang serumah dengan pasien, dan hasilnya negatif tanpa keluhan apa-apa, pembantu dan kakanya sehat dan negatif,” kata dr. Ahmad.

Contact tracing terhadap teman-temannya yang ikut pesta dansa pun sedang dilakukan.

“Ini yang agak repot, karena tidak semuanya (peserta dansa) akrab dengan pasien dan tidak diketahui alamatnya. Kami sedang mencari dan meminta otoritas kesehatan dari pemerintah kesehatan untuk melakukan tracing,” katanya.

Hingga saat ini belum ditemukan seluruh peserta yang ikut pesta dansa karena tidak semuanya masih berada di Jakarta atau daerah sekitarnya. Namun sudah ada 2 orang yang ditemukan dan mereka tidak menunjukkan keluhan apapun, dan setiap peserta pesta dansa yang ditemukan akan menjadi Orang dalam Pemantauan.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*