JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono mendesak dinas pendidikan dapat membuat surat edaran yang lebih detail mengenai pembelajaran daring di rumah.
“Jangan terlalu berfokus pada aspek akademik, tapi ada penekanan pada life skill, karakter, dan sebagainya. Ini output yang baik untuk kita bicarakan ke depannya,” tegasnya di Jakarta.
BACA JUGA:
- Mendikbud: Inilah Beberapa Opsi Ujian Sekolah untuk Kelulusan
- “Libur Corona” di DKI Jakarta Diperpanjang Sampai 5 April 2020
- Inilah Data Lengkap 22 Provinsi yang Terpapar Corona
- 2 Alasan Mas Nadiem Batalkan Ujian Nasional (UN) Saat Corona Mewabah
- Rektor : UNY “LockDown”
- Presiden Jokowi: Ujian Nasional (UN) Resmi Ditiadakan Karena Corona
Menurut Praptono, kurangnya persiapan guru dalam menghadapi sistem pembelajaran daring (online) menjadi salah satu faktor hambatan dalam pembelajaran di rumah. Namun, ia mengakui hal ini bisa menjadi peluang bagi guru untuk mengembangkan diri.
“Ini suatu hal yang mendadak, dimana guru dipaksa melakukan pembelajaran online yang sebelumnya tidak pernah dipersiapkan oleh guru. Ini menjadi peluang bahwa masa pandemik Covid-19 menjadi momen bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang selama ini diharapkan,” tandas Praptono.
Menurutnya, peristiwa ini mendorong semua pihak untuk mengoptimalkan penggunaan Rumah Belajar yang diinisiasi oleh Kemendikbud.
Nah, untuk menyiapkan guru-guru agar mampu menguasai pembelajaran daring, Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud terus berpacu dengan waktu. Meskipun metode pembelajaran tatap muka tidak bisa dilakukan saat ini, proses untuk menyiapkan guru dengan pembelajaran daring terus dilakukan.
Apalagi Ditjen GTK akan meluncurkan portal atau web agar guru-guru dari berbagai daerah bisa berbagi praktik baik dalam menjalankan pembelajaran daring.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply