BANDUNG, KalderaNews.com – Tim peneliti dari Institut Teknologi Bandung (ITB) memprediksi bahwa penyebaran Covid-19 di Indonesia baru akan mencapai puncaknya pada minggu kedua atau ketiga April. Ia juga memperkirakan, penyebaran virus ini akan berakhir di akhir Mei atau awal Juni.
BACA JUGA:
- “Libur Corona” di DKI Jakarta Diperpanjang Sampai 5 April 2020
- Inilah Data Lengkap 22 Provinsi yang Terpapar Corona
- Ketua Komisi X: UN SD, SMP dan SMA Ditiadakan Karena Corona Makin Masif
- Gereja Katolik Indonesia Siap Kerahkan Seluruh Kekuatan Tangani Wabah Pandemik Covid-19
- Mahasiswa Kesehatan Tingkat Akhir Dipanggil Jadi Relawan Pencegah Corona
- 5 Tips Cerdas Menghentikan Hoaks Virus Corona yang Beredar Lewat WhatsApp
- Hati-Hati Hoaks, Inilah Saluran Informasi Resmi Terkait Penyebaran Covid-19
Perkiraan tersebut berdasarkan hasil simulasi dan pemodelan prediksi penyebaran Covid-19 yang dilakukan Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) ITB. Menurut Dr. Nuning Nuraini, salah seorang tim peneliti, terjadi pergeseran hasil dari yang ramai dibicarakan sebelumnya.
Dalam sebuah artikel yang dimuat di situs resmi ITB, Nuning mengatakan, hasil kajian menunjukkan penyebaran Covid-19 mengalami puncak pada akhir Maret 2020 dan berakhir pada pertengahan April 2020 dengan kasus harian baru terbesar berada di angka sekitar 600.
Namun, karena kasus Covid-19 terus merangkak naik setiap hari, prediksi itu pun kini berubah. Hasil kajian terus berubah-ubah seturut jumlah kasus yang terjadi.
Tim peneliti ITB ini menggunakan model Richard’s Curve Korea Selatan, lantaran sesuai dengan kajian Kelompok Pemodelan Tahun 2009 yang dibimbing Profesor Kuntjoro A. Sidarto. Model ini terbukti berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi dari penyakit SARS di Hong Kong pada 2003. Secara matematik, model Richard’s Curve Korea Selatan yang paling cocok atau dengan kesalahan kecil, untuk disandingkan dengan data kasus terlapor COVID-19 di Indonesia.
Hasil simulasi lewat model Richard’s Curve dengan memasukkan data per 14 Maret 2020, dengan 96 kasus, tampak bahwa puncak penyebaran Covid-19 di Indonesia terjadi di akhir Maret 2020, dan akan berakhir pertengahan April 2020.
Tetapi, ternyata kasus Covid-19 di Indonesia terus melonjak, maka perhitungan simulasi pun bergerak dan berubah. Dinamika dari data akan memengaruhi perhitungan parameter model kurva Richard, yang berakibat pada perubahan proyeksi, baik dari sisi akumulasi dan juga puncak kasus.
Model proyeksi ini “hanya” berdasar informasi data akumulasi kasus saja, sehingga kenaikan kasus tentu menyebabkan perubahan proyeksi. Maka setelah dihitung, puncak kasus akan bergeser di sekitar minggu kedua atau ketiga April dan berakhir di akhir Mei atau awal Juni.
Tapi, hal ini juga tergantung dari upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Semua pihak perlu saling mendukung. Pemerintah telah mengeluarkan aneka kebijakan dan langkah-langkah nyata untuk menangani sekaligus mencegah penyebaran virus tersebut. Sementara, masyarakat juga diminta mendukung segala upaya tersebut. (yp)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply