![Pasar Tradisional di Cikunir Bekasi Saat Corona Pasar tradisional "Fresh Market" Cikunir, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Kamis, 19 Maret 2020](/wp-content/uploads/2020/03/Pasar-Tradisional-di-Cikunir-Bekasi-Saat-Corona-600x381.jpg)
CIBINONG, KalderaNews.com – Ditetapkannya wabah COVID-19 sebagai pandemik global oleh WHO berimbas pada kebijakan-kebijakan pemerintah daerah di Indonesia dalam penangananan virus yang penyebaraannya bermula dari kota Wuhan, Tiongkok.
Beberapa pemerintah daerah melakukan pemusnahan ratusan ekor kelelawar jenis kalong dan codot. Mamalia terbang itu dikhawatirkan menjadi binatang pembawa (vector) virus COVID-19.
Penelitian terbaru dan analisis genomik mengenai virus COVID-19 menjelaskan bahwa transmisi utama terjadi manusia ke manusia.
BACA JUGA:
- LIPI: Jahe Merah Tidak Membunuh Virus Corona
- Rapid Test Corona Massal Bakal Segera Direalisasikan di Indonesia
- Duh, Kontribusi Swasta dalam Riset Nasional Masih Sangat Kecil
- Ini 7 Permintaan Jokowi untuk Percepatan Penanganan Virus Corona
- Update Corona: 19 Meninggal, Positif 227 dan 11 Sembuh, Terbanyak DKI Jakarta
- Gegara Virus Corona, Pekerja “Dirumahkan”, Yuk Simak Tips Bekerja di Rumah
- Jangan Terlena Hingga 29 Mei 2020, 172 Pasien Positif Corona, 9 Sembuh, 5
“Perdagangan satwa liar di Wuhan, Tiongkok yang tidak diregulasi dan sering kali ilegal adalah hal yang menyebabkan kemunculan dan persebaran virus COVID-19,” jelas Sigit Wiantoro, Peneliti Biosistematika Vertebrata Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), di Cibinong, Jawa Barat pada Rabu, 18 Maret 2020.
Sigit menjelaskan, pasar satwa liar merupakan tempat hewan dibawa oleh manusia dalam keadaan stres tinggi dengan fisiologi yang melemah setelah dipindahkan dari alam liar.
Leave a Reply