JAKARTA, KalderaNews.com – Di tengah merebaknya wabah Coronavirus Disease (Covid-19), hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun 2019/2020 berjalan relatif aman dan sesuai protokol pencegahan. UN kali ini diikuti 28 provinsi dengan total peserta sebanyak 729.763 (47,17%) di 7.380 (53,9%) sekolah.
Bagi daerah yang menetapkan penundaan UN dan penghentian aktivitas belajar mengajar di sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengimbau agar Dinas Pendidikan memastikan siswa tetap belajar di rumah, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, dan mengurangi aktivitas yang berisiko seperti berada di kerumunan.
“Kita dukung kebijakan Pemda untuk memastikan keamanan dan keselamatan semua warga sekolah. Ingat, ini bukan libur belajar, tetapi belajar di rumah, seperti anjuran Bapak Presiden,” ditegaskan Mendikbud.
BACA JUGA:
- Catat, Ujian Nasional (UN) Ditunda Hanya untuk Daerah yang Nyatakan “Keadaan Darurat” Corona
- Ujian Nasional (UN) Ditunda, Kemendikbud: Jadwal Akan Diatur Khusus
- Corona Status Pandemik, UGM Putuskan Gunakan KBM Daring Mulai Senin 16 Maret 2020
- Biar Kreatif Guru Kini Dirangsang dengan POP Kategori Gajah, Macan, dan Kijang
- Dari Atma Jaya Yogyakarta Hingga STF Driyarkara Jakarta Putuskan Kuliah Daring dan Tugas Terstruktur Karena Corona
Posko UN melaporkan enam provinsi meminta penundaan pelaksanaan UN SMK, yaitu Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bali, dan Provinsi Riau. Sebanyak 817.169 peserta di 6.311 sekolah tidak mengikuti UN SMK karena kebijakan yang diambil Kepala Daerah masing-masing. “Pelaksanaan ujian bagi mereka akan diatur ulang sesuai prosedur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang berkembang,” terang Nadiem.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Totok Suprayitno menambahkan pihaknya menghimpun laporan penyelenggaraan UN SMK berdasarkan laporan dari Panitia di tingkat Provinsi serta pemantauan dari tim Kemendikbud di lapangan.
“Secara umum berjalan lancar. Kendala-kendala di beberapa sekolah dapat ditangani oleh panitia setempat. Protokol kesehatan juga telah disosialisasikan dan dijalankan,” jelasnya.
Wahid Wahyudi, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mengungkapkan pelaksanaan UN SMK hari pertama di wilayah Jawa Timur relatif lancar. Protokol kesehatan yang diterapkan untuk mencegah penyebaran Covid-19 juga dijalankan.
Ditambahkan Wahid, soal-soal UNKP (berbasis kertas dan pensil) bagi peserta berkebutuhan khusus, misalnya karena sakit, kecelakaan, mengalami kasus hukum, telah selesai dimusnahkan sesuai prosedur.
Panitia UN Provinsi Papua menyatakan tidak terdapat kendala yang berarti pada hari pertama pelaksanaan UN SMK 2019/2020.
“Papua untuk UNBK SMK semua bisa terlaksana dan berjalan lancar. Walaupun ada dua satuan pendidikan yang mengalami gangguan listrik, namun dapat segera teratasi,” dilaporkan Sekretaris Panitia UN Provinsi Papua, Bejo yang juga selaku Kepala Seksi Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Papua dalam keterangannya saat dihubungi pada Senin (16/03).
Senada, Kepala Seksi Peserta Didik, Dinas pendidikan Papua Barat, Imam Subalok, menjelaskan bahwa UNBK di Provinsi Papua Barat juga berjalan baik dan disiplin dalam melaksanakan protokol pencegahan Covid-19 sesuai surat edaran BSNP.
“UNBK hari pertama untuk SMK di Provinsi Papua Barat berjalan dengan sukses dan lancar. Peserta didik melakukan protokol kesehatan dalam pelaksanaan UN sesuai arahan. Pihak sekolah disiplin dalam menyediakan hand sanitizer dan melakukan pembersihan ruang ujian di setiap sesinya,” lapornya.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga melaporkan bahwa pelaksanaan UN berbasis komputer (UNBK) berjalan lancar. Protokol keseahatan juga diterapkan para pengelola satuan pendidikan penyelenggaran UN. “Sebelum masuk, tangan siswa disemprot dengan hand sanitizer. Begitu juga dengan peralatannya dibersihkan di setiap sesi,” lapor Rita Aryani, Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dari Provinsi Kalimantan Barat, dilaporkan pelaksanaan protokol kesehatan pada pelaksanaan UN SMK telah disosialisasikan kepada Kepala Sekolah penyelenggara UN. Sebelum memulai ujian, Kepala Sekolah atau Pengawas melakukan pengarahan kepada peserta UN mengenai tata tertib dan protokol kesehatan yang ditetapkan. “Sekolah menyediakan peralatan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kemudian peralatan untuk UNBK, seperti komputer dan mejanya dibersihkan setiap sesi. Kita sekarang juga menghindari salam-salaman dulu untuk sementara ini,” tutur Urai Muhani, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat.
Sesuai POS UN, pada hari pertama peserta menempuh UN untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian pada hari kedua mata pelajaran Matematika, pada hari ketiga mata pelajaran Bahasa Inggris, dan hari keempat Teori Kejuruan.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply