JAKARTA, KalderaNews.com – Dewasa ini guru dituntut untuk kreatif menciptakan program pembelajaran yang dapat menstimulasi peserta didik supaya rasa keingintahuan dan semangat belajarnya meningkat.
Nah, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memotivasi siswa belajar lebih aktif, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merencanakan Program Organisasi Penggerak (POP) yang menyasar 50.000 guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD, dan SMP sepanjang 2020-2022.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan dana telah disiapkan dan mereka akan diseleksi secara transparan dan fair untuk mentransformasi siswa atau sekolah menjadi sekolah penggerak.
BACA JUGA:
- Tak Bisa Ikut UNBK Sesuai Jadwal, Begini Jadwal, Syarat, dan Cara Pendaftaran UN Susulan
- Berikut Protokol UN yang Tetap Dilaksanakan Sesuai Jadwal di Tengah Pendemi Corona
- Indonesia Wajib Contek Circular Agriculture di Belanda
- Jangan Panik, Berikut 18 Cara Cegah Penyebaran Virus Corona di Sekolah dan Kampus
- Hand Sanitizer Langka dan Mahal, LIPI: Ini Bahan dan Cara Membuatnya Secara Mandiri
Oleh sebab itu, organisasi penggerak yang memiliki ide bagus dan sudah dijalankan bahkan sudah memiliki output yang baik, dapat mengikuti POP merujuk tiga kategori yang sudah ditetapkan yaitu Kategori Gajah, Kategori Macan, dan Kategori Kijang.
Kemendikbud akan melakukan monitoring dan evaluasi secara periodik untuk melihat sejauh mana hasil yang dicapai oleh organisasi dalam meningkatkan pembelajaran siswa. Jika dalam kurun waktu tertentu tidak menunjukkan hasil (yang baik) maka pendanaannya akan distop.
Mekanisme pengawasan yang dilakukan Tim Evaluator uakni mengkaji sisi administrasi dan substansi untuk memastikan program ini akuntabel yang mengutamakan efektivitas dan efisiensi. Selanjutnya Tim Evaluator memberi rekomendasi sebagai acuan untuk verifikasi lapangan pada periode 16 Mei-30 Juni 2020.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply