JAKARTA, KalderaNews.com – Finalis Puteri Indonesia 2020 sudah terpilih. Sebanyak 39 perempuan pemenang audisi Road To Puteri Indonesia 2020 yang digelar di kota asal finalis (34 provinsi) akan mengikuti final kontes kecantikan yang memasuki tahun ke-24, di Jakarta Convention Center di Jakarta, Jumat, 6 Maret 2020.
Para kontestan Puteri Indonesia 2020 datang dari berbagai latar pendidikan dan profesi. Ada yang mengenyam pendidikan mode hingga teknik, ada pula yang bekerja sebagai dokter, model, pengusaha, aktris karyawati dan pilot.
BACA JUGA:
- Inilah Profil Lengkap Frederika Alexis Cull, Pemenang Putri Indonesia 2019
- Inilah Daftar Lengkap Pemenang Putri Indonesia 2019
- Inilah Profil Lengkap Clarita Mawarni Salem, Putri Pariwisata Indonesia (PPI) 2019
- Clarita Mawarni Salem dari NTT Dinobatkan Sebagai Putri Pariwisata Indonesia (PPI) 2019
- Wow, Gadis Berparas Cantik Alumni Penabur Ini Ikuti Kontes Miss Indonesia 2018
- Alumnus Cantik UK Maranatha Ini Wakili Jawa Barat di Final Puteri Indonesia 2020 Malam Ini
Siapa saja ke-39 finalis tersebut? Berikut ini profil lengkap mereka. Siapa yang jadi pilihan favoritmu?
1). Dianissa Scheherazade (21), Mahasiswi Hub. International, Kalimantan Timur
Wanita yang akrab disapa Sierra ini sangat bahagia saat menemukan passionnya di bidang makeup. Pada tahun 2018 lalu, ia lulus dari LPPMS (Lembaga Pelatihan Mooryati Soedibyo) yang menjadi langkah awalnya dalam bidang makeup. Kemudian ia lebih menekuni makeup dengan ikut serta dalam seminar dan kelas-kelas makeup dengan Make Up Artist ternama di Jakarta.
Selain itu, mahasiswi Hubungan Internasional ini juga ikut serta membangun dan membentuk organisasi Eco Friendly di Balikpapan bernama Green Generation. Organisasi ini bergerak dalam bidang lingkungan hidup yang dibentuk dengan tujuan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik dengan program-program berupa sosialisasi dan kegiatan-kegiatan cinta lingkungan. Dibangunnya organisasi ini, mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak khususnya Pemerintah Balikpapan.
Sierra bersama organisasinya telah menyelenggarakan penanaman 1000 pohon di Balikpapan dan mendorong gerakan ‘Balikpapan Goes Plastic Free’. Balikpapan pun pernah dinobatkan sebagai Kota Terbersih di Asia Tenggara pada tahun 2014. Menurutnya, kondisi lingkungan hidup yang baik akan berbanding lurus dengan tingkat taraf kehidupan masyarakat dan kesejahteraan masyarakat didalamnya. Maka dari itu, ia sangat berharap dengan meningkatnya kebersihan dan kelayakan lingkungan hidup akan menciptakan taraf kehidupan yang lebih baik. Dan dengan mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia, ia ingin merangkul masyarakat khusunya wanita untuk menjadi penggerak dan menjadi bagian dari perubahan.
Hobi : Makeup dan Bermain piano
Lagu Favorit : Good Things
2). Ayu Afni Dwisamudra (24), Sarjana Teknik, DKI Jakarta 2
Afni besar dan terdidik dengan penuh perjalanan hidup yang berbeda-beda. Dunia dan hal baru selalu mengundangnya untuk bisa berada di dalamnya. Mulai dari organisasi Paskibraka, OSIS, berkuliah Jurusan Teknik dan bekerja di Perusahaan Perbankan itu merupakan dunia yang berbeda-berbeda namun ia bisa berada di dalamnya karena ia memiliki persistensi yang cukup baik sehingga mampu bertahan bahkan menjadi bagian terbaik di dalamnya. Menjadi seorang wanita karir, merupakan impian dari Afni. Ia ingin menjadi wanita yang bermanfaat bukan hanya bagi diri sendiri namun bagi orang-orang disekitarnya dan tentu bagi nusa dan bangsa. Afni berharap dengan mengikuti Puteri Indonesia ini, ia memiliki nilai yang lebih baik untuk dapat menunjang karirnya sebagai seorang banker.
Saat ini, Afni aktif bergabung dan mengikuti berbagai kegiatan dari organisasi Spirit of Millennial. Harapannya organisasi ini menjadi tempat bagi generasi muda BUMN termasuk dirinya untuk bisa menyalurkan kontribusi ke masyarakat secara langsung. Berbagai macam program telah dilakukan oleh organisasi Spirit Of Milenial ini secara masif di seluruh penjuru Indonesia yang tentunya didukung oleh seluruh perusahaan BUMN. Dan sampai saat ini, masing-masing perusahaan BUMN terus melakukan aktivitas positif tersebut.
Dalam organisasi tersebut, Afni berperan aktif dalam mengkoordinir pelaksanaan beragam kegiatan, mengkoordinir rekan-rekan milenial di tempat ia bekerja dan di BUMN lain untuk bisa berkontribusi di dalam kegiatan tersebut. Sejauh ini organisasi Spirit of Millennial sudah menyentuh banyak sekali masyarakat, bahkan sampai ratusan ribu masyarakat di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, dibantu diberikan fasilitas, dibantu untuk membersihkan daerahnya, dibantu untuk meningkatkan kondisi perekonomian di wilayahnya. Kedepannya, Afni ingin membantu milenial BUMN yang lain untuk dapat semakin banyak menyebarkan spirit yang sama dan terlibat kegiatan positif tersebut agar dampaknya semakin hari semakin besar untuk negara tercinta Indonesia.
Makanan Favorit : Ketoprak
Lagu Favorit : Speechless
3). Dinda Amalianingsih (24), Mahasiswi Ilmu Psikologi, DKI Jakarta 3
Dinda merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara. Selain menjadi wanita karir, ia ingin menjadi wanita berprestasi yang dapat menginspirasi dan menjadi contoh atas pengalaman mengalami sebuah kegagalan. Tahun lalu, ia sempat gagal saat mengikuti audisi Puteri Indonesia, namun itu memotivasinya untuk kembali lagi di tahun ini dengan persiapan yang lebih baik. Ia yakin dapat menjadi bagian dari keluarga besar Yayasan Puteri Indonesia.
Saat ini, Dinda aktif bergabung dalam layanan psikologi berbasis digital yang bernama ibunda. Sebagai pejuang kesehatan mental, ia ikut menyuarakan kepada kaum milenial bahwa tingkat stres mereka cukup tinggi dikarenakan salah satu faktor yang cukup memiliki pengaruh negatif yaitu media sosial yang membuat mereka menjadi terhambat atau tidak produktif dalam kesehariannya. Satu hal yang Dinda pelajari bersama tim ibunda bahwa sangatlah penting kita mengerti dan menjaga kesehatan mental kita. Salah satunya adalah dengan cara datang ke psikolog yang ahli dalam kesehatan jiwa. Datang ke psikolog bukan berarti kita gila, tetapi karna kita peduli terhadap diri kita sendiri. Selain itu psikolog pun dapat membantu menggali potensi yang ada dalam diri. Ibunda, psikologi berbasis digital ini melayani layanan online dan memudahkan penggunanya yang tidak bisa datang ke kantor secara langsung.
Hobi : Kuliner, crafting, menyanyi, memasak
Makanan favorit : Seafood, Aglio olio, Martabak Telur, Udang Rebus
Minuman favorit : Es jeruk, Jamu kunyit asem & beras kencur, Jus mangga, Jus alpukat
4). Angel Virginia Boelan (20), Pramugari, Nusa Tenggara Timur
Lahir dan besar di Kota Kupang namun Angel sering dianggap bukan asli orang Nusa Tenggara Timur karena memiliki postur tubuh yang tinggi, rambut lurus, dan logat berbicaranya sering di bilang tidak ada aksen orang timur.
“Ketika saya berada di bangku SMA dan pindah ke Jakarta, saya sempat kaget dengan kehidupan di ibukota dan tidak dapat membaur dengan teman-teman di sekolah, mereka menganggap daerah saya sangat terbelakang, tidak ada listrik dan mall. Dari situ mulai hilang rasa percaya diri saya dan saya selalu menyendiri, saya ingat betul waktu itu saya tidak menerima diri saya apa adanya, saya seperti kecewa dengan diri saya karena tidak mampu menjadi diri sendiri dan minder. Saya sempat mengalami stres. Namun. semenjak masuk dunia pekerjaan saya mulai menggali kembali potensi yang ada dalam diri saya, banyak orang yang mendukung saya seperti keluarga, sahabat, dan kerabat di tempat kerja. Saya berkomitmen dengan diri sendiri saya tidak mau berlarut dalam kekecewaan dan tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi. Di sisi lain saya bersyukur kepada Tuhan telah membiarkan hal itu terjadi agar saya lebih menerima dan mencintai diri saya apa adanya dan saya juga belajar bahwa sangat penting mencintai diri sendiri, karena kita sebagai manusia adalah anugerah yang Tuhan berikan ke dalam dunia” tutur Angel.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Angel mengangkat advokasi tentang kesehatan mental mengingat masyarakat Indonesia khususnya daerah Nusa Tenggara Timur masih minim pengetahuan tentang kesehatan mental. Sebagai Puteri Indonesia Nusa Tenggara Timur, hatinya tergerak untuk ikut bekerja sama dengan pihak-pihak terkait untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesehatan mental. Ia percaya dengan menjadi Puteri Indonesia, ia dapat menginspirasi banyak orang di luar sana dan menjadi berkat dimana pun ia berada.
5). Ratu Lucky Nitibaskara (25), Dokter, Banten
Bagi Lucky, menjadi perwakilan Provinsi Banten di Pemilihan Puteri Indonesia 2020 adalah impian masa kecilnya yang terwujud. Sempat merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri karena pernah mendapat komentar negatif tentang penampilan fisiknya, membuat Lucky belajar bahwa kecantikan datang dari keanekaragaman dan hidup bukan tentang apa yang terjadi pada kita, tetapi bagaimana kita bereaksi terhadap apa yang terjadi dalam hidup ini. Sejak saat itu, ia selalu berusaha mengenal diri sendiri, menghargai diri sendiri dan lebih mencintai diri sendiri. Berkumpul dengan orang-orang yang menerima ketidaksempurnaannya, membuatnya menjadi lebih percaya diri. Sepanjang hidupnya ia telah mengalami banyak kegagalan, tetapi ia selalu berusaha untuk menjadi versi terbaik dari dirinya untuk dapat melayani dan berkontribusi bagi masyarakat.
Sejak 2011, Lucky telah aktif ikut serta di beragam kegiatan sosial dan di tahun 2019, ia membangun advokasinya yaitu Embrace Imperfections Campaign. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri wanita, untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, menerima ketidaksempurnaan mereka dan untuk berkontribusi kepada masyarakat. Ia percaya bahwa kepercayaan diri adalah sifat terpenting yang harus dimiliki seorang wanita untuk mencapai tujuannya. Kegiatan pertamanya dengan kampanye ini adalah mengadakan seminar tentang kepercayaan diri, meditasi, konseling, dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 100 wanita di Lapas Wanita Tangerang.
Kedepannya, wanita yang terpilih sebagai Kepala Divisi Pariwisata, Seni, dan Budaya di Badan Koordinasi Pembentukan Provinsi Banten ini berencana membangun rumah untuk wanita dan anak-anak yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan dalam hidup mereka. Tidak peduli apa latar belakangnya, terlepas dari masa lalu orang tersebut, ketidaksempurnaan atau keterbatasannya dalam hal ekonomi, penampilan fisik, dan banyak keterbatasan lainnya, seorang wanita memiliki hak untuk mencapai mimpinya dan menjalani kehidupan yang damai.
Hobi : Cooking, Reading, Dancing
Makanan Favorit : Dendeng Kering Balado, Gyutan Don
6). Putu Ayu Saraswati (22), Sarjana Kedokteran, Bali
Putu Ayu merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang dibesarkan di Bali dan ia mencintai Bali dengan sepenuh hati. Ia merupakan penyayang binatang terutama reptil. Hobinya adalah wisata kuliner dan pergi ke pasar lokal untuk mencari rasa otentik dan hidangan lokal. Untuk menyeimbangkan hasratnya akan makanan, ia secara teratur melakukan yoga, terutama bikram (yoga di ruang panas dengan suhu 42 derajat celcius).
Sarjana Kedokteran Universitas Udayana yang memiliki banyak prestasi ini juga aktif bergabung di komunitas Ketimbang Ngemis. Tujuannya adalah untuk menemukan “Sosok Mulia”, sebagian besar berasal dari lansia dan penyandang disabilitas yang masih memilih bekerja daripada mengemis untuk berjuang memenuhi kebutuhan finansial mereka. Menjadi bagian dari komunitas ini membuatnya menyadari bahwa masih banyak lansia yang hidup dalam kesulitan di saat kondisi fisik mereka yang seharusnya banyak beristirahat dan menikmati hidup.
Putu Ayu percaya bahwa Puteri Indonesia memiliki visi dan misi yang selaras dengan nilai-nilai yang ia yakini yaitu women empowerment. Yayasan Puteri Indonesia memberikan wadah dan mendukung setiap wanita dengan keunikan dan kelebihannya masing-masing, tanpa memandang siapa kita dan dari mana kita berasal untuk membuat perubahan positif dalam masyarakat. Dan ia ingin menjadi bagian dari perubahan tersebut.
Minuman favorit : Es Daluman
Artis favorit : The Beatles
7). Ayu Putri Saraswati (23), Karyawati, Kalimantan Selatan
Wanita yang akrab disapa Raras ini menyukai sesuatu yang dinamis dan sangat termotivasi dengan sesuatu yang classy dan elegan. Ia adalah seseorang yang berani untuk mencoba tantangan baru, dengan begitu ia bisa mendapatkan pengalaman baru di setiap tantangan tersebut. Itulah yang memotivasi wanita yang berkarir sebagai Customer Service Officer ini untuk mengikuti Puteri Indonesia. Raras ingin mengeluarkan potensi yang ada di dalam dirinya di tempat yang tepat, agar bisa berguna bagi dirinya sehingga ia bisa menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
Lulusan Diploma III Administrasi Bisnis ini membawa #stopchildmarriage sebagai advokasinya. Kasus pernikahan dini merupakan permasalahan yang banyak terjadi di penjuru dunia, tanpa terkecuali di Indonesia. Dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, terdapat 5 provinsi dengan angka presentasi tertinggi yang memiliki kasus pernikahan dini dan presentasi tertinggi yaitu Kalimantan Selatan sebesar 39,53% berdasarkan Data BPS KPPA. Oleh karena itu, dalam advokasinya Raras ingin ikut andil dalam mengedukasi atau memberikan pemahaman terutama kepada remaja perempuan di daerahnya, Kalimantan Selatan, bahwa pernikahan dini tidak baik untuk kesehatan reproduksi dan kestabilan psikologi sehingga ada baiknya menikah sesuai dengan anjuran dan ketentuan yg berlaku baik dari segi hukum, kesehatan dan psikologinya.
Hobi : Travelling
Artis Favorit : Gigi Hadid
8). Louise Kalista Iskandar (21), Mahasiswi Hukum, Sumatera Barat
Louise Kalista Iskandar telah aktif di Yayasan Emmanuel Bogor sejak 2011 membantu menyediakan kebutuhan bagi anak yatim piatu untuk memotivasi pertumbuhan mereka berdasarkan passion. Tak hanya itu, sebagai mahasiswi hukum, ia aktif mengikuti organisasi dan berhasil meraih beragam prestasi. Keinginan yang tinggi dari dirinya untuk selalu belajar sesuatu baru, membuatnya fokus terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak Indonesia.
Ia fokus menyuarakan tentang metode pendidikan bagi anak berdasarkan bakat yang mereka miliki atau yang disebut EKBOT (Educating Kids Based On Talent). Dirinya yakin dengan menerapkan metode ini, kedepannya dapat mendorong Indonesia ke arah yang lebih baik dan mewujudkan ekonomi kreatif. Sebagai wanita keturunan campuran, ia ingin mematahkan stigma sosial tentang ekskusivitas terhadap keturunan seperti dirinya. Menurutnya, dengan menghilangkan hambatan sosial yang ada, kita semua sama, kita Indonesia yang harus selalu bersatu.
Sering disapa Kalista, wanita dengan hobi menyanyi ini tertarik dan memberanikan diri untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia. Menurutnya, Puteri Indonesia adalah platform yang tepat baginya untuk tumbuh menjadi wanita yang mandiri, berpendidikan dan mengembangkan bakat yang ia miliki.
9). Jeanatasia Kurnia Sari (25), Dokter Umum, Jawa Barat
Sempat dua kali gagal saat mengikuti Pemilihan Puteri Indonesia Jawa Barat, bagi Jean bukanlah hal yang biasa. Tekad yang kuat, terus berusaha serta bersabar adalah kunci dari dirinya dalam menjalani hidup dan mengantarkannya pada keberhasilan membawa nama Provinsi Jawa Barat di ajang Pemilihan Puteri Indonesia Jawa Barat 2020. Menurutnya, menjadi Puteri Indonesia itu adalah salah satu bentuk nilai dan harga diri seorang wanita di Indonesia, ia dapat membantu orang di sekitarnya dan membantu mengubah semuanya menjadi lebih baik. Perjalanannya dalam mencapai impian menjadi Puteri Indonesia, ia awali dari passion sebagai dokter dengan berusaha membantu mengubah kesehatan masyarakat Indonesia menjadi lebih baik.
Dalam tiga tahun terakhir, ia aktif melakukan edukasi ke berbagai kalangan wanita mengenai kanker serviks, pencegahan hingga pengobatannya. Dengan meningkatnya angka kematian wanita karena kanker serviks, ia ingin melakukan perubahan untuk menurunkan angka kejadian kanker serviks. Ia berharap dengan gelar Puteri Indonesia dapat lebih mudah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
Hobi : Travelling, Bermain piano
Artis Favorit : Johnny Depp
10). Arfa Widi Wardani (22), Diploma Teknik Kimia, Aceh
Wanita yang lahir dan dibesarkan di Aceh, khususnya kota Lhokseumawe ini merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Ia menyelesaikan pendidikan hingga meraih gelar Diploma IV Teknik Kimia di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Kegiatan sehari-harinya adalah aktif sebagai Duta Wisata Kota Lhokseumawe dan Duta Wisata Aceh. Selain menjadi Duta Wisata, Afra juga merupakan seorang penari seni di Sanggar Pocut Meurah Inseun Kota Lhokseumawe dan sering mengikuti lomba tarian di beberapa daerah di Indonesia. Di samping itu, tentunya ia masih menyempatkan diri untuk melakukan olahraga seperti lari, bersepeda, zumba dan lainnya.
Terinspirasi dari pengalaman pribadinya, Afra fokus mengkampanyekan Cancer, Feeling, and Mental Health sebagai advokasi kegiatan sosialnya kepara para penderita maupun bukan penderita agar tepat sasaran dan dapat mengurangi resiko kanker payudara terhadap wanita. Ia ingin mengajak semua orang khususnya para wanita-wanita penderita kanker payudara untuk lebih membuka diri kepada dunia bahwa mereka juga kayak untuk bergabung, bekerja, dan berprestasi seperti orang-orang sehat lainnya, bahkan tidak menutup kemungkinan mereka akan sembuh. Sehingga perlu diadakannya sosialisasi untuk mendukung dan melindungi para penderita agar muncul semangat dalam proses pengobatan.
Ia juga ingin mengedukasikan kepada wanita diluar sana betapa pentingnya menjaga kesehatan dan kesadaran diri agar terhindar dari penyakit kanker payudara, karena faktanya wanita memiliki resiko yang lebih besar mengidap penyakit ini. Untuk mencegah hal itu terjadi dapat dilakukan dengan cara pendeteksian sejak dini secara rutin dan menggalakkan pola hidup sehat, sehingga wanita-wanita akan terhindar dari penyakit ini.
Hobi : Menari, Membaca, Fashion Show, dan Bermain Catur
Makanan Favorit : Mie Aceh
Bersambung ke : Inilah Profil Lengkap 39 Finalis Cantik Ajang Puteri Indonesia 2020 – Part 2
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply