Ada pun kunci hidup menuju eco-life adalah keterpaduan kognitif, afektif dan perilaku yang terimplementasi dalam 5 kunci hidup suksea dengan lingkungan, yakni keyakinan, kesadaran, kepedulian, kesungguhan, dan kebudayaan.
BACA JUGA:
- Meminang “Bidadari Cantik” di Pantai Ora
- Batu, De Kleine Switzerland di Pulau Jawa
- Muenster, Romantisme Kota Sepeda di Jerman Selayak Yogya
- Sejuta Wisata Bahari, Sejarah, Budaya dan Alam di Maluku Tengah
- Eloknya, Wisata Pantai di Pulau Sipora, Mentawai
Kelima implementasi eco-life ini pun dijelaskan dengan panjang lebar dalam buku yang ditulisnya tersebut. Singkatanya, keyakinnan itu terkait dengan aktualisasi menjaga lingkungan yang juga diajarkan di semua agama, kesadaran terkait pentingnya mengaktifkan pikiran bawah sadar melalui gerakan terkait lingkungan melalui sosialiasi, penyuluhan, ceramah, kampanye.
Selanjutnya terkait dengan kepedulian yang perlu diawali dengan disposisi positive feeling yang selaras dengan alam sekitar, kesungguhan yang terkait dengan semangat yang pantang menyerah karena kepada keadaan seseorang tidak boleh menyerah, kepada Tuhan seseorang harus pasrah dan kebudayaan yang berkaitan erat dengan budaya leluhur dalam pengelolaan lingkungan yang patut diaktualisasikan. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply