Keren Nih, Ratusan Siswa Indonesia Sabet Penghargaan Cambridge International

Penghargaan Outstanding Cambridge Learner Awards dari Cambridge Assessment International Education. (Is.)
Penghargaan Outstanding Cambridge Learner Awards dari Cambridge Assessment International Education. (Is.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Baru-baru ini sejumlah siswa Indonesia menunjukan kemampuan mereka di tingkat internasional. Sebanyak 139 siswa SMP dan SMA se-Indonesia meraih penghargaan Outstanding Cambridge Learner Awards dari Cambridge Assessment International Education.

BACA JUGA:

Penghargaan ini diberikan setelah mereka mengikuti ujian Cambridge International General Certificate of Secondary Education (IGCSE), AS Level, dan A Level pada Juni dan November 2019. Menariknya, dari total 139 siswa, beberapa orang meraih lebih dari satu penghargaan, sehingga total penghargaan yang diraih pelajar Indonesia mencapai 145 penghargaan, dengan rincian 38 pelajar meraih Top in The World, 66 pelajar mendapatkan gelar Top in Indonesia, dan 41 pelajar meraih penghargaan High Achievement.

Penghargaan Top in the World merupakan prestasi paling bergengsi, lantaran hanya diberikan kepada pelajar yang mendapatkan nilai rata-rata tertinggi di suatu mata pelajaran dibanding semua pelajar lain di dunia. Sementara penghargaan Top in Indonesia diberikan kepada pelajar yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi di Indonesia dalam suatu mata pelajaran. Penghargaan juga diberikan untuk nilai gabungan dari berbagai mata pelajaran.

Setiap tahun, murid di lebih dari 10 ribu sekolah di 160 negara mengikuti ujian Cambridge. Senior Country Manager, Indonesia, Cambridge International Dianindah Apriyani bangga melihat semakin banyak peraih Outstanding Cambridge Learner Awards. Maklum, jumlah siswa yang meraih penghargaan tahun ini meningkat 13% dibanding tahun lalu.

Saat ini, program Cambridge International diajarkan di lebih dari 200 sekolah di seluruh Indonesia. Selain mendapatkan kualifikasi berskala internasional, sejumlah pelajar juga mendapatkan penghargaan Duke of Edinburgh International Award, yang juga dipersembahkaan pada acara penghargaan tahun ini.

Richie Adrian Wahidin, siswa dari BPK Penabur Jakarta–Kelapa Gading (kanan) bersama Anthea Calista, Kepala Sekolah (kiri). (Ist.)

Salah satu penerima penghargaan adalah Richie Adrian Wahidin. Siswa BPK Penabur Jakarta-Kelapa Gading ini mengantongi dua penghargaan sekaligus, Top in Indonesia untuk mata pelajaran Fisika dan juara pertama untuk Best Across Four Cambridge International AS Level.

Richie melakukan persiapan sejak dua hingga tiga bulan sebelum ujian. “Sulit atau tidaknya itu berdasarkan persiapan. Sehari total saya mencoba dua jam untuk belajar. Kalau hari Sabtu saya kadang belajar sama teman. Jadi, kalau ada yang tidak mengerti kita semua bisa saling bantú,” ujar siswa kelas 12 ini.

Kuncinya, kata Richie, bukan dengan menghafal, tapi meluangkan waktu untuk mengerti materinya. Caranya, dengan membaca buku terlebih dahulu. Selesai membaca, ia mulai mengerjakan past papers, mengerjakan soal ujian dari tahun-tahun sebelumnya. Ia mengerjakan soal dari 2015 sampai 2018.

“Setiap ketemu pertanyaan yang saya tidak mengerti, jawabannya tidak dihafal tapi cari di internet, kenapa jawabannya seperti itu. Kalau hanya melihat buku, terus coba dihafal, pasti susah. Tapi kalau mengerti konsepnya, untuk menjawab pertanyaan akan lebih mudah,” papar Richie yang kini bercita-cita meneruskan studi computer science di Universitas Stanford, California, Amerika Serikat. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*