- Pameo Sekolah PENABUR Mahal
- BPK PENABUR Jakarta Bangun Pusat Pendidikan dan Pelatihan Guru
- Batik Carnival PENABUR: Kekuatan Budaya Anak Indonesia
- 425 Siswa dari 17 SMP PENABUR Jakarta SPIRIT of Adventure di Ngalam
- Inilah Profil Lengkap Claudia Emanuela Santoso, Alumni PENABUR yang Moncer di Jerman
- Citraloka Nusantara PENABUR Tingkatkan Rasa Nasionalisme
- PENABUR International Choir Festival (PICF) 2019 Diikuti 152 Tim Paduan Suara dari 5 Negara
Kasus bullying terus bermunculan dan viral. KPAI saja mencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 sampai 2019, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak. Untuk kasus bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan. Tren kasus bullying terus meningkat.
Mengudar persoalan bullying ini tidak mudah karena cukup kompleks dan sejatinya melibatkan interaksi antara faktor-faktor bawaan, cara pengasuhan orangtua, pengaruh norma-norma yang diinternalisasi hingga keadaan lingkungan sehingga tak sesederhana seperti yang dipikirkan.
Namun, faktor yang lebih dominan tentunya adalah lingkungan. Karena itu, perisakan lebih mungkin terjadi, ketika lingkungan melakukan pembiaran dan jenis perisakan seperti inilah yang kerap terjadi di sekolah.
![Siswi SD PENABUR Ini Hasilkan Karya Lukis Menyentuh "Diversity"](/wp-content/uploads/2019/02/Diversity.jpg)
Pun perisakan itu sendiri bukanlah konflik antara dua orang, melainkan proses kelompok karena itu pelaku perisakan sangat jarang melakukan aksinya tanpa penonton, karena rasa berkuasa adalah sesuatu yang dia inginkan.
Lantas seperti apa mengantisipasi kasus bullying terjadi di sekolah-sekolah yang diasuhnya? Ketua BPK PENABUR Jakarta, Ir. Antono Yuwono pada KalderaNews menegaskan BPK PENABUR Jakarta selalu mengevaluasi dan membuat program dan sekarang-sekarang ini sedang menyempurnakannya, yaitu dengan metode evaluasi (monitoring).
Leave a Reply