JAKARTA, KalderaNews.com – Menggambar termasuk mata pelajaran yang menjadi pilihan terakhir di kelas. Tetapi untuk pengembangan diri, menggambar tentu menjadi hal yang utama. Selain dapat mengapresiasi bentuk, garis dan warna, menggambar menjadi cara merepresentasikan diri dalam bermain imajinasi.
Museum Basoeki Abdullah yang terletak di Jalan Keuangan Raya No 19, Cilandak Barat, Jakarta Selatan peduli dengan gagasan menggambar sebagai pengembangan diri. Karena itu, tahun ini museum membuat program menggambar bersama dengan peserta para pelajar tingkat SMP se-Jabodetabek.
Pada Rabu, 26 Februari 2020 lalu, program itu dijalankan dan diikuti 90 pelajar dari 24 sekolah. Peserta yang hadir mewakili sekolah dengan jumlah maksimum 4 pelajar. Narasumber yang dihadirkan Guruh Ramdani dan Mas Yogi.
BACA JUGA:
- Dari Tahun ke Tahun Pedagang Bunga Valentine Mengeluh Pendapatan Merosot
- Citraloka Nusantara: Ekspresi Estetika Postmodernisme Milenial
- Kisah Cokelat untuk Valentine, Bagaimana Asal-Usulnya?
- 25 Hadiah dan Kado Valentine Inspiratif yang Bisa Kamu Pilih
- Inilah 33 Kado Valentine Inspiratif yang Paling Cocok buat Kekasihmu
Tema yang diambil kali ini cukup unik yakni “wanita” sejalan tema besar yang diluncurkan oleh museum dalam agenda tahunannya. Kalau ditelisik lebih dalam, sebenarnya apa yang dipakai untuk memaparkan tema berasal dari ungkapan Basoeki Abdullah sendiri “Saya memuja ibu saya, jadi wanita adalah sumber inspirasi saya.”
Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salma menyampaikan kegiatan ini merupakan output museum dalam rangka membuat apresiasi khususnya pada pelajar untuk mendekatkan pada keberadaan museum.
Melalui proses pembelajaran seperti ini masyarakat (khhususnya pelajar) dapat mengetahui sejauh mana kehidupan salah satu maestro seni lukis Indonesia mempunyai proses dalam dunia seni lukis, terutama bagi kaum muda yang sebelumnya tidak mengenal dunia seni lukis.
“Selain itu, kegiatan ini juga menggali minat, bakat dan potensi anak muda setingkat pelajar SMP. Museum memberi edukasi pada usia pelajar untuk memperkenalkan tokoh seni lukis Indonesia, Basoeki Abdullah, melalui kesempatan yang seiring dengan pelajaran yang mereka dapat di sekolah. Workshop menggambar menjadi pilihan sebagai jembatan untuk penyebarluasan museum pada kalangan muda terpelajar,” tandas Maeva Salma.
Di akhir proses workshop menggambar ini dipilih 5 peserta yang mendapat penghargaan dari museum. Sedangkan media yang digunakan adalah kertas ukuran A3 dengan menggunakan material soft pastel untuk menggambar. (Frigidanto Agung).
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply