Citraloka Nusantara: Ekspresi Estetika Postmodernisme Milenial

Sharing for Empowerment

Ia menambahkan keanekaragaman alam dan budaya Indonesia terepresentasi dalam lukisan. Apa yang dilukis anak-anak pada dasarnya bermuara pada aliran pop art.

Diketahui, pop art adalah suatu gerakan dalam seni modern yang meniru metode, gaya, dan tema dari budaya populer dan media massa, seperti komik, iklan, dan fiksi ilmiah. Pop art muncul selama pertengahan hingga akhir 1950-an sebagai pemberontakan pada pandangan terhadap seni konservatif.

Pengunjung Pameran Lukisan Art Performance Citraloka Nusantara, PENABUR Kelapa Gading International School, Sabtu, 8 Februari 2020
Pengunjung Pameran Lukisan Art Performance Citraloka Nusantara, PENABUR Kelapa Gading International School, Sabtu, 8 Februari 2020 (KalderaNews/Fajar H)

Barometer seni konservatif dengan estetika “tinggi” kerap menggunakan subyek-subyek karya bertema serius yang berkaitan dengan sejarah, mitologi sampai kesusilaan perlahan tersingkir oleh seniman-seniman yang menciptakan karya-karya bernuansa lebih santai dan sederhana.

Para seniman “pemberontak” ini beralih ke referensi film-film, iklan, produk-produk terkenal, musik pop hingga komik untuk fondasi karya. Terkadang karya pop art memang terlihat banal, namun di baliknya bisa tercipta sebuah maksud untuk mengeritik budaya konsumerisme yang pada masa itu sedang naik ke permukaan.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*