“Kami sudah lama merindukan ini. Ada banyak prestasi peserta didik, khususnya di bidang akademik, tetapi untuk art performance kali ini kami mewadahi bakat dan minat anak-anak yang tergabung dalam mata pelajaran seni. Semua ditampilkan dalan art performance kali ini dan kami menyiapkan ini semua dalam waktu 3 bulan,” tuturnya.
Ia pun menceritakan kalau gelaran akbar semacam ini pernah diselenggarakan SMPK PENABUR pada 2009 silam. Sepuluh tahun berlaku, sudah ada banyak telenta-talenta yang bisa dan rindu untuk dipresentasi. Gelaran ini mewadahi prestasi peserta didik non-akademik.
Sesuai dengan tema Citraloka Nusantara, imbuhnya, siswa bisa mengenal budaya-budaya Nusantara sekaligus tampil. Mereka mengenal banyak pejuang yang meskipun berbeda-beda suku bahasa dan agama bisa bersatu. Anak-anak tampil bersama dengan apik.
“Anak-anak SMP ini kan milenial. Sejarah dulu itu seperti apa, kan mereka hanya belajar dari buku-buku dengan membaca dan mendengarkan, sekarang mereka menghayati dalam performance. Mereka menghayati bagaimana para pendahulu merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Mereka mampu memahami perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaan dan mengisi kemerdekaan sampai saat ini,” terangnya.
Leave a Reply