![Sustainable Feminine Hygiene Resolutions Sustainable Feminine Hygiene Resolutions](/wp-content/uploads/2020/02/AFC-600x381.jpeg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Dr. Dinda Derdameisya Sp.OG menegaskan perilaku menjaga dan merawat kebersihan organ kewanitaan dengan baik perlu ditingkatkan. Apalagi, sekitar 90% perempuan Indonesia berpotensi mengalami keputihan, bahkan 31,8% gejala keputihan dialami oleh remaja putri.
Data ini membuktikan bahwa masih banyak perempuan di Indonesia yang belum memiliki perilaku untuk menjaga feminine hygiene secara baik. Padahal kondisi feminine hygiene yang buruk dapat menimbulkan berbagai infeksi berbahaya bagi organ reproduksi perempuan.
“Apabila tidak dijaga dengan baik, area kewanitaan yang tidak bersih dapat mempengaruhi kesehatan organ reproduksi seperti infeksi yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, dan parasit, hingga berujung pada candidiasis, trichomoniasis, bacterial vaginosis, sampai yang terparah seperti kanker serviks, tumor, serta kalainan vagina,” tanda dr. Dinda.
BACA JUGA:
- Christabelle Joelle: Rasanya Excited Banget, Nggak Nyangka Bisa Ikut Exchange ke Belanda
- Yuk Kenali 5 Penyebab Rasa Bosan saat Belajar
- Tips Mendapatkan Beasiswa StuNed 2020 dari Tiga Bidadari 2018
- Deadline Beasiswa StuNed 3 Maret 2020, Simak Bidang-bidang Prioritas Berikut Ini
- Fariz Kukuh Harwinda: Tips Anak Desa Dapat Beasiswa StuNed ke Belanda
Mengetahui hal tersebut, tidak ada salahnya sebagai perempuan Indonesia kita mulai menerapkan Sustainable Feminine Hygiene sebagai salah satu resolusi kesehatan yang wajib dilakukan pada tahun ini. Lantas, apa saja Sustainable Feminine Hygiene Resolutions yang dapat kamu terapkan selama tahun ini?
Leave a Reply