Nadiem Inginkan “Pernikahan Massal” Perguruan Tinggi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menegaskan kemitraan yang terbuka, lintas program studi, universitas, dunia industri, perusahaan, kementerian/lembaga, hingga organisasi nirlaba tingkat dunia membuka peluang bagi perguruan tinggi mewujudkan kebijakan Kampus Merdeka.

Karena itu pihaknya mendukung kemajuan perguruan tinggi dengan kemudahan proses izin membuka prodi baru terutama bagi yang terbukti telah bekerja sama dengan organisasi kelas dunia, organisasi nirlaba kelas dunia ataupun perguruan tinggi top 100 dunia.

“Kami mendorong pernikahan massal antara prodi perguruan tinggi dengan dunia nirlaba, dunia NGO, dunia research, dunia science dan kami akan memasarkan prodi-prodi tersebut sehingga kurikulum kita relevan dengan kebutuhan,” tutur Nadiem di Tangerang Selatan baru-baru ini.

BACA JUGA:

Kebijakan Kampus Merdeka sangat selaras dengan Kemristek/BRIN ingin mempercepat pencapaian hilirisasi dari inovasi. Dalam rangka mengintegrasikan berbagai kegiatan dan program litbangjirap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di Indonesia untuk menciptakan inovasi yang mampu mengentaskan kemiskinan dan mendorong perkembangan ekonomi Indonesia.

Inovasi dan penelitian adalah dua hal yang saling berkaitan. Inovasi yang efisien, tepat sasaran dan memiliki daya ungkit yang tinggi menjadi prioritas riset nasional. Kebijakan Kampus Merdeka menjadi jawaban agar keduanya tumbuh dalam ekosistem yang saling mendukung. Ia pun optimis kebijakan ini menjembatani peluang lebih besar bagi mahasiswa dan perguruan tinggi terlibat di bidang penelitian dan teknologi.

“Perguruan tinggi harus diberikan kepercayaan untuk melakukan inovasi ini, jadi seluruh kampus merdeka ini bisa mengakselerasi proses research. Di Kampus Merdeka, kami buka kesempatan tiga semester dari delapan semester bagi mahasiswa melakukan immersive learning di luar prodi, salah satunya dia bisa mengambil research project,” kata Mendikbud.

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*