JAKARTA, KalderaNews.com – Aeshninna Azzahra, seorang pelajar SMP dari Gresik, Jawa Timur telah meminta Perdana Menteri Australia Scott Morrison untuk menghentikan ekspor kertas limbah dan plastik. Nina, sapaanya, mengajukan permintaan itu melalui surat terbuka yang dikirim secara pribadi ke Kedutaan Australia di Jakarta.
BACA JUGA:
- Aktuaria, Prodi Baru Jadi Favorit Calon Mahasiswa
- Saat Sekolah Lain Tutup, Jumlah Siswa Sekolah Strada Justru Melejit
- Perihal UN Guru dan Sekolah Jangan “Khianati” Nadiem Makarim
- MAN 2 Kota Malang Raih Emas Olimpiade Geografi 2020
- Profesor Reini, Rektor Perempuan Pertama dalam Sejarah ITB
Selain kepada Perdana Menteri Australia, Nina juga berkirim surat kepada Presiden Amerika Serikat dan Perdana Menteri Jerman. Isi surat itu sama, yakni mengungkapkan kekecewaan pada dampak ekologis dan kesehatan dari limbah asing di Indonesia.
“Saya merasa sedih mengetahui bahwa kota saya menjadi tempat pembuangan sampah plastik dari negara-negara maju,” tulis Azzahra. Dia mengatakan, potongan-potongan plastik yang dia temui membawa label-label yang berasal dari Kanada, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris.
“Tolong simpan limbah Australia di Australia dan jangan mengirim sampah yang tidak dapat didaur ulang ke Indonesia, yang akan menambah lebih banyak masalah sampah plastik di negara saya,” tegasnya.
Leave a Reply