JAKARTA, KalderaNews.com – Di tengah persaingan ketat dunia pendidikan dewasa ini, tak sedikit sekolah swasta tutup karena gagal mendapatkan murid atau karena kekurangan murid.
Pada dasarnya ada banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan sekolah swasta dalam mendapatkan murid baru antara lain belum ada aturan yang tegas dalam membatasi penerimaan siswa di sekolah negeri, kurangnya kemampuan sarana dan prasarana sekolah swasta hingga sumber daya manusia menjadi persoalan.
Bukannya konsentrasi pada penyebab turunnya jumlah siswa, tak sedikit pengelola justru mengutamakan naiknya jumlah pendaftaran siswa. Padahal sejatinya lebih baik konsentrasi pada penyebab terlebih dahulu, baru grafik atau angka pendaftar merangkak naik.
BACA JUGA:
- Perihal UN Guru dan Sekolah Jangan “Khianati” Nadiem Makarim
- MAN 2 Kota Malang Raih Emas Olimpiade Geografi 2020
- Profesor Reini, Rektor Perempuan Pertama dalam Sejarah ITB
- 31UI KALBIS Institute, Siapkan Lulusan Siap Terap
- SMA Tarakanita Magelang Gali Talenta Milenial Lewat Tarakanita Action Days 2020
- Ada Banyak Jalan ke Belanda bagi Para Pencari Beasiswa
KalderaNews mencoba menelisik beberapa penyebab jumlah siswa menurun di sebuah sekolah swasta. KalderaNews menemukan setidaknya ada 7 faktor yang menjadi penyebab yang bisa direfleksikan oleh pemilik dan pengelola.
- Perbedaan pandangan antara pemilik dan pengelola. Pemilik adalah generasi lama, pengelola adalah generasi baru. Bagi generasi lama, pengelola sering banyak kurangnya.
- Kalah oleh berita miring yang dihembuskan oleh orangtua siswa yang tidak puas
- Kasus demografis dimana angka kelahiran menurun atau wilayah tergusur dan ditinggal oleh penghuni
- Kebijakan SPP yang tidak transparan: ada siswa yang dapat diskon dan ada yang tidak
- Sekolah miskin inovasi, ditambah gurunya cuek dan tidak berjiwa pendidik
- Pemilik sekolah swasta yang kebanyakan janji surga, tapi sebagian besar gagal diwujudkan
- Masih pakai pendekatan marketing lama. Dewasa ini digital marketing telah menjadi bagian penting dalam perkembangan dunia marketing, tak terkecuali dalam dunia pendidikan. Kolaborasi digital marketing untuk melengkapi model pemasaran lama sangat diperlukan, apalagi di era digital saat ini milenial dan orangtua sedikit banyak terpengaruh juga secara digital.
Menariknya, di tengah maraknya pemberitaan sekolah swasta yang tutup atau kekurangan murid, justru ada angin segar datang dari Perkumpulan Strada yang menaungi 19 TK, 28 SD, 19 SMP, 2 SMA, 5 SMK yang tersebar di Jakarta, Bekasi hingga Tangerang.
Dikutip dari situs resmi Perkumpulan Strada, Evaluasi Renstra Milestone I Tahun 2016-2019 menemukan bahwa dalam 3 tahun terakhir ini jumlah siswa di Strada justru terus meningkat.
Dari data terkini disampaikan jumlah murid dari jenjang TK SD SMP SMA SMK per Agustus tahun 2017 berjumlah 23.640 siswa, tahun 2018 berjumlah 23.744 siswa dan tahun 2019 berjumlah 24.044 siswa.
Menariknya, dari total murid tersebut, jumlah penerima beasiswanya cukup tinggi, dimana sebanyak 12.039 dari 24.044 murid telah mendapatkan bantuan beasiswa yang diupayakan oleh Strada baik dari sumber intern Strada maupun dari sumber luar Strada.
Dari sisi indeks kepuasan, sebanyak 84 dari 100 murid atau orangtua murid menyatakan puas terhadap layanan pendidikan Strada, sebanyak 89 dari 100 perusahaan atau lembaga yang menggunakan lulusan Strada menyatakan puas, sebanyak 84 dari 100 siswa atau orangtua siswa menyatakan puas dengan cara guru dalam mengajar, dan sebanyak 89 dari 100 anak yang lulus dari Strada menyatakan puas dengan nilai yang telah diperolehnya.
Kemajuan lain yang dicapai selama 3 tahun terakhir yakni terkait jumlah kejuaraan atau prestasi yang telah diperoleh para siswa Strada terdiri dari 113 prestasi akademik dan 623 prestasi non-akademik. Sementara itu, pencapaian prestasi pada tingkat internasional 3 kejuaraan, tingkat nasional 268 kejuaraan dan tingkat provinsi 465 kejuaraan.
Dengan capaian ini sekolah-sekolah Strada membuktikan bahwa kasus kekurangan murid bisa ditelaah dan dicarikan solusi. Fakta ini tentu bisa menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah swasta lainnya. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply