JAKARTA, KalderaNews.com – Acara dua tahunan yang mengejawantahkan ikatan kuat dan hubungan panjang antara praktisi dan institusi hukum di Indonesia dan Belanda “Indonesia-Netherlands Security and Rule of Law Update 2019 (INLU 2019)” kembali dihelat di Indonesia pada Rabu-Kamis, 11-12 Desember 2019.
INLU 2019 dihelat di Erasmus Huis (Kedutaan Besar Kerajaan Belanda) di hari pertama dan Universitas Atma Jaya pada hari kedua. Selama 2 hari para pakar akan mendiskusikan perkembangan dan berbagi informasi terkait isu-isu yang dihadapi bersama, maupun pendekatan domestik terhadap isu serupa di masing masing negara, seperti misalnya pemajuan akses terhadap keadilan, modernisasi pendidikan hukum, upaya peningkatan perlindungan data, akuntabilitas anggaran di sektor yudikatif, dan kerjasama untuk mencapai Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang terkait dengan keamanan dan keadilan.
BACA JUGA:
- Rerata Kenaikan Nilai Murni UN SMP Swasta Lebih Tinggi Dibanding SMP Negeri
- Inilah 10 SMP Negeri dan Swasta di Jakarta dengan Nilai Rata-rata UN Tertinggi 2019
- Inilah 7 Kota/Kabupaten di Bangka Belitung Peraih Nilai UN Tertinggi Jenjang SMP/MTS 2019
- Inilah Hasil Angket Ujian Nasional (UN) SMP/MTS 2019
- Rerata Kenaikan Nilai Murni UN SMP Swasta Lebih Tinggi Dibanding SMP Negeri
- Hasil Ujian Nasional (UN) Tingkat SMP Mengalami Kenaikan
Deputy Head Political Affairs Netherland Embassy, Brechtje Klandermans menegaskan saat konferensi pers INLU 2019 di Perpustakaan Erasmus Huis, Jakarta, Selasa, 10 Desember 2019 bahwa INLU tidak hanya merayakan 50 tahun kerjasama Indonesia dan Belanda di bidang hukum, tapi juga menghargai kekayaan hubungan antara Indonesia dan Belanda.
“Kedua negara melampaui batas negara dan perjanjian kerjasama formal, karena berakar pada jalinan kekeluargaan dan hubungan personal antara masyarakat Indonesia dan Belanda,” tandasnya.
Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Lambert Grijns, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Yasonna Laoly, dan Wakil Ketua Mahkamah Agung, Muhammad Syarifuddin direncanakan membuka acara yang terbuka untuk umum ini pada Rabu esok. Menariknya, pada acara ini juga akan diluncurkan Index Akses Terhadap Keadilan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl menambahkan jalinan kekeluargaan dan hubungan personal Belanda-Indonesia utamanya terbangun melalui pendidikan, pertukaran pengetahuan, dan penelitian bersama antara anak-anak muda dan pemimpin masa depan kedua negara.
“Dari sana, hubungan erat ini tumbuh dan terjalin, seringkali dalam bentuk persahabatan seumur hidup antar individu yang merambat pada kerjasama dan ikatan erat antar institusi di kedua negara.”
Ia menegaskan INLU 2019 menjadi tempat untuk saling belajar dari pakar Belanda dan Indonesia. Acara ini menjadi ajang pembelajaran untuk mencari solusi yang bukan instan, melainkan solusi-solusi organik dari dalam negeri dan memperkuat reformasi yang berkelanjutan menuju masa depan bersama yang mendukung tata hukum internasional.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply