JAKARTA, KalderaNews – Erasmus Plus adalah program unggulan (flagship) Uni Eropa yang hadir di berbagai di seluruh dunia, dimana Indonesia merupakan salah satu mitra utamanya. Hingga saat ini, sebanyak 34 universitas di Indonesia telah bermitra dengan Erasmus Plus.
Seperti apa tanggapan mitra Erasmus Plus? Berikut ini tanggapan dari Universitas Udayana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Katolik Atma Jaya di acara Sosialisasi Erasmus Plus di Menara Astra Jakarta, Kamis, 28 November 2018.
Di mata Director of Centre for International Programs and INSPIRE & UNITED Project Coordinator Universitas Udayana, Bali, Ni Putu Sri Harta Mimba, PhD. Msi. SE. Ak. CA. CMA. CIPA. CB, Erasmus Plus Uni Eropa membuat kampus ini membangun keunggulan di bidang Wirausaha Sosial (social entrepreneurship) melalui proyek INSPIRE, di bidang Perancangan Otomotif (automotive engineering) melalui proyek UNITED, serta memperbaiki pendekatan ajar berbasis ilmu pasti (STEM-based).
BACA JUGA:
- Naskah Pidato Nadiem pada Hari Guru Dicoret-Coret, Ada Apa?
- Pewawancara Beasiswa LPDP yang Diduga Langgar Kode Etik dalam Proses Pengenaan Sanksi
- Viral, Netizen Ini Kesal Usai Ikuti Seleksi Wawancara Beasiswa LPDP 2019
“Kami juga terus mengukuhkan hubungan serta mobilisasi mahasiswa nasional dan internasional, di mana kami telah rutin menerima sebanyak 800 mahasiswa dari Universitas Dortmund Jerman tiap tahunnya, untuk belajar di Universitas Udayana Bali. Secara umum, kemitraan ini juga membantu kami menjembatani berbagai kesenjangan dalam proses belajar-mengajar selama ini,” tegasnya
Hal senada dirasakan Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sugito, S.I.P, MSi. Kampusnya merasakan manfaat yang sangat besar dari kerjasama dengan Erasmus Plus Uni Eropa. Melalui program Jean Monet, Kajian Uni Eropa di program studi UMY berkembang sangat pesat.
“Saat ini kami sudah memiliki Module on EU International Relations Studies, serta mengaplikasikan berbagai pendekatan kreatif lainnya seperti e-learning, serta familiarisasi Model EU sehingga mahasiswa dapat belajar cara diplomasi, pengambilan keputusan, serta pengambilan kebijakan ala Uni Eropa.”
Sementara itu bagi Department Head of MBA Program Universitas Katolik Atma Jaya, Dr. rer. Pol. A.Y Agung Nugroho, M.M Universitas Katolik Atma Jaya yang berpartisipasi dalam program International Credit Mobility (ICM) Uni Eropa sepanjang 2015-2018, setiap tahunnya Unika Atma Jaya bisa mengirimkan 20 mahasiswa dan 3-4 dosen untuk merasakan pengalaman belajar-mengajar di Jerman. Mahasiswa bahkan menghabiskan waktu 1 semester untuk belajar di sana, dan menikmati dukungan penuh biaya kuliah, uang saku, serta biaya transportasi dari dan ke Indonesia. Mereka pun mengenyam pengalaman belajar di lingkungan internasional yang lintas budaya.
“Sekembalinya mereka ke tanah air, kami melihat perubahan yang sangat signifikan; kepercayaan diri mereka bertambah, daya pikir kritisnya meningkat, kemampuannya presentasi dan bicara di hadapan publik membaik, penggunaan Bahasa Inggris menjadi semakin lancar, cara belajar mereka semakin aktif dan disiplinnya semakin baik. Tentunya, ilmu pengetahuan yang menyangkut substansi topik studi, juga meningkat.” (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply