SDK PENABUR Bintaro Jaya Kedepankan 70 Persen Pendidikan Karakter

Peserta didik SDK PENABUR Bintaro Jaya dengan batik buatannya di acara The Power of Culture “Batik Carnival” di Jalan Boulevard Bintaro (depan sekolah BPK PENABUR Bintaro Jaya), Minggu, 17 November 2019, pukul 06.00-09.00 WIB
Peserta didik SDK PENABUR Bintaro Jaya dengan batik buatannya di acara The Power of Culture “Batik Carnival” di Jalan Boulevard Bintaro (depan sekolah BPK PENABUR Bintaro Jaya), Minggu, 17 November 2019, pukul 06.00-09.00 WIB (KalderaNews/SDK PENABUR Bintaro Jaya)
Sharing for Empowerment

BINTARO JAYA, KalderaNews.com – Kepala Sekolah SDK PENABUR Bintaro Jaya, Joko Mulyono menegaskan pendidikan karakter itu pokok di jenjang pendidikan sekolah dasar. Salah satu cara mewujudkannya, yakni dengan program entrepreneurship, seperti art entrepreneur berupa membatik yang ada di SDK PENABUR Bintaro Jaya.

“Entrepreneurship itu ada hubungannya dengan pendidikan karakter. Salah satu karakter yang diajarkan yakni cinta tanah air dan bangsa. Dengan menghasilkan karya batik maka bisa terciptalah karakter cinta tanah air itu,” tandasnya saat berbicara dengan KalderaNews.com melalui telepon usai sukses menggelar The Power of Culture “Batik Carnival” di Jalan Boulevard Bintaro (depan sekolah BPK PENABUR Bintaro Jaya), Minggu, 17 November 2019, pukul 06.00-09.00 WIB.

BACA JUGA:

The Power of Culture “Batik Carnival” menjadi ajang wahana, apresiasi dan aktualisasi hasil karya anak dalam membatik.

Ia menambahkan karakter lainnya yang diajarkan dengan membatik yakni kesabaran dan pengendalian diri.

“Dalam membatik itu tidak boleh gegabah, ceroboh, dan harus sabar. Itu yang ingin kami kembangkan ke anak,” tandasnya.

Nah, karena pendidikan karakter itu penting dan pokok, hampir 70% proses belajar-mengajar di SDK PENABUR Bintaro Jaya orientasinya pendidikan karakter.

“Terus terang di tingkat Sekolah Dasar, kami tidak academic-minded, tapi lebih ke pendidikan karakter. Oleh sebab itu, konten-konten pelajaran di SD itu 70 persen bukan pengetahuan, tetapi justru malah karakter. Lebih banyak pendidikan karakter dibanding pembelajaran. Pembelajaran itu terintegrasi dengan karakter,” terangnya.

Kepala Sekolah SDK PENABUR Bintaro Jaya, Joko Mulyono di acara The Power of Culture “Batik Carnival” di Jalan Boulevard Bintaro (depan sekolah BPK PENABUR Bintaro Jaya), Minggu, 17 November 2019, pukul 06.00-09.00 WIB
Kepala Sekolah SDK PENABUR Bintaro Jaya, Joko Mulyono di acara The Power of Culture “Batik Carnival” di Jalan Boulevard Bintaro (depan sekolah BPK PENABUR Bintaro Jaya), Minggu, 17 November 2019, pukul 06.00-09.00 WIB (KalderaNews/SDK PENABUR Bintaro Jaya)

Ia menjelaskan di SD bukan berarti anak-anak tidak butuh pengetahuan. Pengetahuan itu tetap diajarkan. Kelas 1 atau 2 memang diajarkan menulis dan membaca, tapi selebihnya anak bisa mencari sendiri. Kalau sudah besar bisa mencari konten sendiri.

“Dengan karakter baik, kesabaran, kerja keras, tanggungjawab, dan disiplin, akademiknya otomatis akan didapat. Meskipun beda hasilnya dengan sekolah yang dituntut akademiknya secara hasil instan memang lebih bagus, tapi kami yakin dengan karakter sebagai dasar itu, kemampuan akademik akan didapat,” pungkasnya. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*