“Untukmu Bapak Menteri Pendidikan Yang Baru”; Surat Terbuka dari Guru di Mappi, Papua

Sharing for Empowerment

Apele, sedikit dialek Papua Animha yang sama artinya dengan ya ampun. Perjalanan yang cukup jauh, bertemu dengan ikan gastor yang melompat masuk ke ketinting, bertemu dengan tebu rawa yang cukup menguras tenaga untuk dilewati.

Apele, perjalanan kurang lebih 5 jam, mamayoo. Baru melihat kampung tetangga. Sebenarnya tidak berputar jauh, tetapi musim kemarau kalinya kering sehingga ketinting tidak bisa melewati kali potong okor, maka Asgon menjadi jalur satu-satunya menuju ke tempat saya mengajar di Kampung Kaibusene. Lima jam sudah perjalanan dan bunyi mesin, seperti ingin memecahkan telinga.

Akhirnya gapura Pelabuhan Kaibusene mulai nampak. Air mata mulai pelan-pelan jatuh terurai, entah apa yang membuatnya jatuh. Tetapi air mata seolah tak mau kering.

Diana Cristiana Da Costa Ati bersama anak didiknya. (Dok. Pribadi)

Di sini, kehidupan nyata yang berbanding terbalik dari di kota-kota ataupun desa-desa lainnya dapat ditemukan. Di sini, kampung kecil dengan suasana nyaman, aman, damai tenang, sunyi dan sepi.

Kemana masyarakat? ke hutan mencari gaharu dan makanan. Pele, jadi anak sekolah dorang (mereka) dibawa semua ke hutan ? Dimana aktivitas persekolahannya??? Bah, guru cuma seorang diri saja di tambah 1 honorer sekolah yang harus mengajar 100 sekian siswa… mengharukan…..!!!!!! Di mana letak sekolahnya? kurang lebih 500 meter dari sini, bu…




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*