Inilah Peraih Sinta Award 2019, Publikasi Ilmiah Terus Meningkat

Para Penerima Sinta Award 2019 (Dok.Kemenristekdikti)
Para Penerima Sinta Award 2019 (Dok.Kemenristekdikti)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir telah mengumumkan penerima Penghargaan Science and Technology Index (Sinta Award) 2019, Kamis lalu, 12 September 2019. Sinta Award merupakan apresiasi pemerintah terhadap peneliti dan akademisi dalam meningkatkan publikasi dan jurnal ilmiah Internasional.

Nasir mengatakan, tantangan saat ini adalah jumlah publikasi ilmiah tak sebanding dengan jumlah mahasiswa dan dosen. Melalui Sinta Award, lanjut Nasir, pemerintah mendorong agar para peneliti, baik mahasiswa maupun dosen, lebih giat membuat penelitian yang dipublikasikan. “Semoga dengan Sinta Award daya saing jurnal dan publikasi ilmiah dapat meningkat pada tahun-tahun ke depan,” tegas Nasir. Publikasi ilmiah, imbuhnya, memegang peran penting sebagai bukti pertanggungjawaban ilmiah.

BACA JUGA:

Nah, berikut ini nama-nama penerima Sinta Award 2019:

  • Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat I, Riyanarto Sarno (Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
  • Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat II, I Gede Wenten (Institut Teknologi Bandung).
  • Publikasi Ilmiah Kategori Penulis Peringkat III, Hanung Adi Nugroho (Universitas Gadjah Mada).
  • Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat I, Institut Teknologi Bandung (ITB).
  • Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat II, Universitas Indonesia (UI).
  • Publikasi Ilmiah Kategori Lembaga Peringkat III, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
  • Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat I, Jurnal Cakrawala Pendidikan (Universitas Negeri Yogyakarta).
  • Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat II, Acta Medica Indonesiana (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
  • Jurnal Ilmiah Terbaik Peringkat III, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia/Indonesia Journal of Science Education (Universitas Negeri Semarang).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat I, Purwadi (Universitas Brawijaya).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat II, Teti Estiasih (Universitas Brawijaya).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Inventor paling Produktif Peringkat III, Tulus Ikhsan Nasution (Universitas Sumatera Utara).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Lembaga Terproduktif Peringkat I, Institut Pertanian Bogor (IPB).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Lembaga Terproduktif Peringkat II, Universitas Brawijaya (UB).
  • Kekayaan Intelektual Bidang Paten Lembaga Terproduktif Peringkat III, Universitas Diponegoro (Undip).

So, sampai 9 September 2019, publikasi ilmiah Indonesia di tingkat ASEAN untuk tahun 2018 yang telah diterbitkan jurnal Scopus sebanyak 34.007, menduduki posisi pertama, diikuti Malaysia sebanyak 33.286. Tapi publikasi ilmiah pada 2019, Indonesia duduk di posisi kedua setelah Malaysia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemristekdikti, Muhammad Dimyati mengatakan bahwa dalam kurun satu tahun, Sinta telah mengalami perkembangan. Sampai 9 September 2019, terdaftar lebih dari 177.000 dosen dan peneliti; 4.776 lembaga; 2.720 jurnal; 26.588 buku; dan 2.543 kekayaan intelektual yang telah terindeks di Sinta berdasarkan hasil verifikasi, akreditasi, dan evaluasi. (yp)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*