Wow, Regulasi Universitas Asing yang Masuk ke Indonesia Sudah Dipermudah Tuh!

Duta Besar AS, Joseph R Donovan dan Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Paulina Pannen, membuka U.S Graduate Fair 2019 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu, 21 September 2019
Duta Besar AS, Joseph R Donovan dan Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Paulina Pannen, membuka U.S Graduate Fair 2019 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu, 21 September 2019 (KalderaNews/S.Wicaksono)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Sukses digelar di Yogyakarta Marriott Hotel dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Dome, pameran pendidikan Amerika Serikat bertajuk US Graduate Fair 2019 menyapa para pelajar dan profesional muda di Jakarta yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3 ke Negeri Paman Sam.

Bertempat di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu, 21 September 2019, pameran gratis dan terbuka untuk umum ini dihadiri sejumlah perwakilan kampus-kampus dari Amerika, seperti New York University, Penn State University, Northeastern University, University of Missouri, University of Rhode Island, Alabama University, Michigan State University dan Hult International Business School.

Tak hanya itu saja, di acara ini hadir juga perwakilan dari lembaga-lembaga penyedia beasiswa seperti LPDP dan Fulbright Scholarships yang memang banyak diburu para pelajar Indonesia.

BACA JUGA:

Acara yang diselenggarakan oleh EducationUSA dan Kedutaan Besar AS ini dibuka oleh Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan bersama Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Paulina Pannen.

Donovan menegaskan Amerika Serikat mendukung penuh prioritas pemerintah Indonesia dalam membangun SDM yang berkualitas. Amerika memilih pendidikan sebagai jalur yang paling tepat karena diprediksi bakal menciptakan hubungan kedua negara menjadi lebih produktif.

Untuk membangun hubungan jangka panjang yang lebih profuktif, tandasnya, pertukaran pendidikan internasional menjadi salah satu jawaban, khususnya dalam mentransformasikan kehidupan dan memahami budaya satu sama lain.

Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Paulina Panen pun mengapresiasi pilihan Amerika dalam pendidikan ini. Apalagi, yang paling penting adalah pembangunan SDM (sumber daya manusia) di lima tahun ke depan yang menjadi fokus utama dari pemerintah Indonesia.

Para pengunjung antre di U.S Graduate Fair 2019 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu, 21 September 2019
Para pengunjung antre di U.S Graduate Fair 2019 di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Sabtu, 21 September 2019 (KalderaNews/Fajar H)

“Kami dari kementerian merasa sangat berterima kasih karena kolaborasi yang sangat baik untuk masalah pendidikan ini. Pameran ini merupakan ajang penting, terutama untuk generasi muda Indonesia,” tandasnya.

Terkait pertukaran pendidikan internasional, ia menginginkan makin diperkutat, terutama terkait jumlahnya. Kolaborasi kedua negara sangat penting untuk penyediaan beasiswa agar student mobility makin meningkat.

“Kami juga harapkan dari pihak AS bisa mulai mengirim mahasiswa ke Indonesia untuk membentuk pertukaran, jadi tidak hanya orang Indonesia yang ke AS, tetapi sebaliknya juga,” pungkasnya.

Lebih dari hanya sekadar pelajarnya, perguruan tinggi asal AS di sektor edukasi Tanah Air juga telah dipermudah regulasinya, terutama kemudahan universitas asing untuk membuka cabang di Indonesia.

“Sekarang regulasinya sudah ada. Perguruan tinggi asing bisa buka cabang di Indonesia dan kami berharap itu bisa terwujud,” pungkasnya. (SW)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*