MAKASSAR, KalderaNews.com – Para praktisi stasiun bumi di negara ASEAN berbagi pengalaman di acara The 7th ASEAN Remote Sensing Ground Station Experts Exhange Workshop, Hotel Swiss Bel Makassar, Sulawesi Selatan, 13-15 Agustus 2019.
Deputi Bidang Penginderaan Jauh, Dr. Orbita Roswintiarti menegaskan pertemuan para ahli di bidang stasiun bumi/ground station ketujuh ini adalah ajang pertukaran pengalaman dan informasi untuk saling mendukung kegiatan pengamatan bumi di masing-masing negara.
“UU nomor 21 tahun 2013 tentang Keantariksaan jelas menyatakan bahwa LAPAN adalah penyedia data penginderaan jauh nasional. Sejak itu sudah ada roadmap untuk meningkatkan infrastruktur penunjang kegiatan penginderaan jauh. Pertemuan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan tersebut,” ujarnya dikutip dari situs resmi LAPAN.
BACA JUGA:
- Waspada, Pulau Jawa Terancam Krisis Air. Lalu Apa Solusinya?
- Eko Yulianto Menguak Mitos Ratu Kidul di Balik Bencana Tsunami
- Yuk Kenalan dengan Paraserianthes Falcataria, “Sang Tersangka” Pemadaman Listrik
- Lidah Mertua Atasi Polusi Jakarta, Bisakah?
- Indonesia Bakal Impor Rektor Luar Negeri Nahkodai PTN, Rektor Dalam Negeri Tak Berkualitas?
Kegiatan ini juga mengundang para praktisi stasiun bumi di negara ASEAN untuk saling mengintegrasi data seluruh ASEAN. Hal ini akan sangat memungkinkan karena hampir rata-rata setiap negara ASEAN memiliki ground station. Jika digabungkan, data dan informasi tersebut dapat mencakup seluruh wilayah ASEAN.
Adapun peserta lokakarya kali berasal dari Thailand, Singapura, Malaysia, Safran, Maxar, Soletop, Pasco, Universitas Hasanuddin, dan Diskominfo Sulawesi Selatan. Para peserta juga melakukan kunjungan ke stasiun bumi penginderaan jauh Parepare. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung infrastruktur yang dibangun serta melihat mekanisme operasional stasiun bumi LAPAN.
Ia menegaskan acara yang kembali diselenggarakan di Indonesia, setelah sebelumnya diselenggarakan tahun 2012, adalah wujud nyata LAPAN dalam mendukung Sustainnable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Menariknya, di acara yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh (Pustekdata), terjadi penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja sama antara LAPAN dengan Universitas Hasanudin (Unhan) Makassar.
LAPAN dan Unhas sepakat untuk memperpanjang MoU mengenai penelitian, pengembangan, dan perekayasaan, serta pengabdian masyarakat di bidang sains dan teknologi penerbangan dan antariksa. MoU tersebut sebelumnya telah disepakati pada 2014, dan pada tahun ini kembali diperpanjang.
Wakil Rektor Bidang Akademik Unhas, Prof. Dr. Muh. Restu, menyatakan bahwa kerja sama LAPAN dengan Unhas akan mendukung riset berbasis data spasial. Tidak hanya itu, pemerintah daerah juga membutuhkan data penginderaan jauh sebagai dasar untuk mengambil kebijakan yang terkait dengan data spasial. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply