Kak Mut di Balik Paskibraka

Sharing for Empowerment

Formasi ini terus dipertahankan hingga 1950. Tahun berikutnya, formasi berganti dengan Kelompok 17. Saat itu, Mutahar tak terlibat lagi dalam upacara pengibaran bendera. Hingga 1966 kegiatan tahunan itu dipersiapkan Rumah Tangga Kepresidenan. Baru pada 1967, ada formasi 17-8-45. Saat itu Presiden Soeharto yang meminta kembali Kak Mut mempersiapkan upacara kemerdekaan.

Meskipun formasinya terus diperbarui, konsep pluralitas anggota cetusan Mutahar tetap dipertahankan. Pada awal dibentuk pasukan pengibar bendera pusaka, keanggotaannya diisi anak-anak pegawai pemerintahan di sekitar ibukota. Pangkal soalnya masalah transportasi. Yang penting prinsip keterwakilan itu tetap terpenuhi. Malah, pada 1962 semua pengibar adalah mahasiswa Universitas Indonesia.

Sistem keanggotaan yang lebih proporsional baru ditetapkan pada 1968. Saat itu dibuat aturan bahwa anggota pengibar bendera pusaka merupakan wakil dari setiap provinsi. Lalu pada 1969 anggota pengibar bendera pusaka adalah siswa sekolah menengah atas dari seluruh provinsi di Indonesia. Masing-masing provinsi diwakili oleh sepasang remaja putra dan putri.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*