MJO, Biang Kerok Banjir di Musim Kemarau

Madden-Julian Oscillation (MJO)
Madden-Julian Oscillation (MJO) (Foto: weathernationtv)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Awal Juni 2019 lalu beberapa wilayah di Sulawesi mengalami bencana banjir. Bencana itu terjadi akibat curah hujan dengan intensitas yang tinggi.

Padahal menurut waktu kejadiannya, Indonesia seharusnya tengah mengalami musim kemarau. Selain itu, El Nino atau gelombang panas dari atmosfer Samudera Pasifik juga tengah mengarah ke Indonesia. Semestinya, Indonesia mengalami kamarau yang panas dan kering.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena tersebut terjadi karena gelombang atmosfer yang disebut Madden Jullian Oscillation (MJO) yang melanda Samudera Hindia.

BACA JUGA:

MJO merupakan salah satu osilasi atmosfer dominan di kawasan ekuator yang pertama kali ditemukan oleh Madden-Julian pada 1971. Fenomena ini berupa gelombang atmosfer yang berosilasi secara perlahan antara 30-60 hari. Pergerakan massa udara pada MJO mengikuti sirkulasi skala besar di ekuator ke arah timur Samudera Hindia hingga Pasifik Tengah. MJO dalam fase aktif pun memiliki korelasi dengan terjadinya intensitas curah hujan yang tinggi pada wilayah yang dilaluinya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*