BOGOR, KalderaNews.com – Aktivitas literasi itu hanya sekadar membaca ataupun menulis saja. Literasi adalah kemampuan untuk menyerap informasi dan mengolahnya agar berguna untuk kehidupan. Demikian ditegaskan Duta Baca Indonesia, Najwa Shihab di salah satu acara talkshow Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 di Padjajaran Suites Resort & Convention Hotel, Bogor, Jawa Barat.
“Jadi, bukan hanya sekadar jago mengeja atau bisa membaca, tapi kemampuan yang lebih dari itu dan ini harus terus menerus diusahakan,” kata Najwa di acara FLS 2019 yang berlangsung 24-29 Juli 2019.
Untuk menggiatkan literasi di kalangan generasi muda, tandasnya, salah satunya dengan meningkatkan minat baca melalui aktivitas mereka sehari-hari yakni melalui gawai. Dengan gawai, mereka dapat mengakses ribuan bahan bacaan bermutu.
BACA JUGA:
- Beasiswa Erasmus Plus Percepat Internasionalisasi Pendidikan Tinggi Indonesia
- Selamat, 200 Mahasiswa dan Dosen Indonesia Gondol Beasiswa Erasmus Plus 2019
- Indonesia Bakal Impor Rektor Luar Negeri Nahkodai PTN, Rektor Dalam Negeri Tak Berkualitas?
- Yuk Catat Aturan Masa Orientasi Mahasiswa Baru
“Mereka bisa memanfaatkan telepon genggam bukan hanya untuk bersosial media, tetapi juga mendapatkan ilmu pengetahuan lewat akses informasi akses bahan bacaan berkualitas. Ini bisa dinikmati bukan hanya yang ada di kota-kota besar, tapi juga di pelosok.”
Selain memanfaatkan gawai, Najwa berpendapat, akses untuk memperoleh bahan bacaan juga harus tersedia di seluruh pelosok Nusantara. Ia berharap, pemerintah daerah dapat mengalokasikan dana desa untuk penyediaan fasilitas pengembangan literasi.
Ia juga mengingatkan agar kaum milenial juga perlu diberikan kepercayaan diri untuk menulis dan meyakini bahwa menulis itu penting.
“Untuk bisa menulis yang bagus itu, perlu banyak membaca, dan seorang penulis yang baik dan pembaca yang tekun itu adalah investasi terbesar dalam kehidupan,” kata Najwa.
“Pesan saya selalu satu, cuma perlu 1 buku untuk jatuh cinta pada membaca, cari buku itu. Bangsa yang cinta membaca adalah bangsa yang tingkat literasinya tinggi. Bangsa itu yang akan menjadi bangsa penemu, bangsa yang akan dipenuhi generasi yang punya daya inovasi yang tinggi. Kita tidak akan jadi bangsa kelas teri. Kita akan dipenuhi kemampuan untuk bertoleransi dan tidak akan gampang diprovokasi,” kata Najwa.
BACA JUGA:
- Catat, Besok Pengumuman Jalur Sekolah Vokasi UGM, 27 Juli 2019
- Jangan Lupa, Pengumuman Seleksi Mandiri UTUL UGM Bisa Dicek Besok, 23 Juli 2019
- Mendikbud Puji Sistem Pendidikan dan Dedikasi Sekolah Kristen IPEKA Grand Wisata
- Keluarga, Sekolah Pertama dan Utama
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga mengakui bahwa literasi menjadi salah satu tolok ukur kemajuan bangsa. Sudah menjadi kesepakatan organisasi internasional bahwa salah satu alat untuk menentukan tingkat kemajuan berbangsa adalah dengan literasi. Namun, tingkat literasi Indonesia masih terbilang rendah.
Diketahui, Festival Literasi Sekolah (FLS) 2019 tingkat SMA diikuti oleh 100 peserta. Mereka terbagi menjadi 4 kategori lomba yakni Cipta Syair, Cipta Meme, Cipta Komik, dan Cipta Cerpen.
Selain berkompetisi di bidang literasi ini, peserta juga mengikuti talkshow inspiratif bersama penulis perjalanan, Trinity, dan Najwa Shihab sebagai Duta Baca Indonesia coaching bersama maestro komik dan syair. Kegiatan FLS 2019 sendiri diikuti oleh semua jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply