Tari Kontemporer di ASEAN Harus Tetap Berpijak pada Kekuatan Budaya

ASEAN Contemporary Dance Festival (ACDF) 2019
Penampilan ASEAN Contemporary Dance Festival (ACDF) dihelat di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, DI Yogyakarta, Kota Gudeg Yogyakarta, 9-15 Juli 2019 (KalderaNews/Kemendibud)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – ASEAN Contemporary Dance Festival (ACDF) dihelat di Auditorium Driyarkara, Universitas Sanata Dharma, DI Yogyakarta, Kota Gudeg Yogyakarta, 9-15 Juli 2019.

Perhelatan yang menjadi ajang pertunjukan dan dialog mengenai dunia tari kontemporer tingkat regional ini melibatkan 10 delegasi negara ASEAN, yakni Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia.

Kota Yogyakarta dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan acara karena memiliki jejak sejarah panjang dan kontribusi berkesinambungan dalam penciptaan dan pengembangan kebudayaan, tidak hanya bagi Indonesia namun di kawasan.

BACA JUGA:

Terlebih lagi, Yogyakarta telah ditetapkan sebagai Kota Budaya ASEAN untuk periode tahun 2018 hingga 2020 pada Sidang Menteri-menteri Kebudayaan se-ASEAN (AMCA) ke-8 pada 2018.

“Festival Tari Kontemporer 2019 ini merupakan hasil kesepakatan kita pada saat pertemuan SOMCA di Yogyakarta. Lalu diperkuat lagi pada pertemuan di Kamboja. Sejak tanggal 9 Juli 2019 15 Juli 2019, Festival Tari Kontemporer ini berlangsung dengan sangat baik di Yogyakarta,” tegas Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadjamuddin Ramly.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*