Ismunandar Ungkap Problematika Riset di Indonesia

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar (KalderaNews/Ristekdiksi)
Sharing for Empowerment

BANDUNG, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar menegaskan tantangan hidup di era revolusi industri 4.0 itu penuh tantangan.

“Tantangan di zaman ini penuh dengan knowledge atau internet of things, yang intinya membuat kita semakin dituntut untuk menjadi manusia yang lebih kreatif lagi. Jadi kalau tadi judulnya ‘Riset dan Teknologi itu nyata atau maya?’ sudah lelas jawabannya, tidak usah dijawab lagi karena kepentingannya semakin ke depan semakin sangat penting,” tandasnya di acara Talkshow IRAMA (Inspirasi Ramadhan) di Ruang Utama Masjid Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) beberapa waktu lalu.

Ismunandar menjelaskan, terlebih untuk dunia riset Indonesia, itu merupakan ladang amal yang sangat besar. Pasalnya, peta dunia riset kita masih samar-samar.

BACA JUGA:

“Maka dari itu tugas dari para mahasiswa sebagai generasi yang akan datang adalah untuk membuat peta riset di tanah air menjadi semakin besar, semakin nyata, dan semakin dilihat oleh orang. Setiap riset yang di publish, lalu disitasi oleh orang lain, itu merupakan ilmu yang tidak akan pernah putus,” lanjutnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*