Suara Redaksi: Studi Kasus Bunuh Diri

Sharing for Empowerment

BACA JUGA:

Kehadiran musibah dalam bentuk apapun menghantam cita-cita, tujuan dan norma hidupnya sehingga ia mengalami kekosongan hidup. Hidup terasa tidak berharga. Pada konteks inilah, di Indonesia kasus bunuh diri meningkat tajam sehingga orang rela bunuh diri dengan membakar diri, gantung diri, minum racun dan sebagainya. Banyak orang kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya.

Orang yang kehilangan cita-cita, tujuan dan norma dalam hidupnya memandang kehidupan dengan tatapan mata yang kabur dan kosong. Fokus realitas adalah dirinya sendiri yang kosong tanpa pegangan. Ia juga orang yang malas berpikir. Kalaupun berpikir, ia sudah kalah dan takut terhadap realitas. Kenyataan kehidupan dipandangnya bukan jalan terbaik. Orang demikian sebenarnya termasuk orang yang malas berpikir dan gampang terbawa pada pembelaan diri untuk menolak realitas kehidupan. Ia tidak berani membuka mata terhadap realitas di luar dirinya. Realitas menjadi momok dan beban berat.

Keadaan anomi melanda masyarakat karena adanya perubahan sosial yang terlalu cepat. Nilai-nilai tradisional tidak mampu menjawabi persoalan-persoalan yang lahir dari perkembangan zaman. Di sisi lain juga dijumpai fakta bahwa suatu masyarakat yang tidak tidak peduli dan menjarak dari masa lampau dengan mengutamakan masa depan akan mudah terjerumus pada anomi. Dengan demikian perlu keseimbangan dalam melihat nilai-nilai yang ditawarkan oleh dunia, teristimewa dunia dengan arus globalisasinya. Nilai-nilai yang ditawarkan agama pun dari hari ke hari juga harus dinamis sesuai tuntutan jaman mengingat agama adalah medium sekaligus senjata yang ampuh untuk penanaman nilai-nilai hidup. (RED)




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*