![minder dan malu Malu atau Minder](/wp-content/uploads/2019/04/minder-dan-malu-600x381.jpg)
JEMBER, KalderaNews.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengakui kalau para penerima beasiswa Bidikmisi itu biasanya secara akademik bagus alias pintar, tapi sayangnya mereka kurang berani.
Hal ini disampaikannya saat memberikan kuliah umum “Peningkatan Softskill Mahasiswa Program Bidikmisi dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0” di Gedung Soetardjo Universitas Jember.
“Kalau Anda ingin sukses, ada kunci yang Anda perlu pahami, yaitu pintar, kendel, dan benar. Anak Bidikmisi biasanya sudah pintar, tapi kendelnya ga ada. Kendel itu bahasa Indonesianya berani,” kritiknya.
BACA JUGA:
- Lakukan 6 Hal Positif Setelah Ujian Nasional
- Catat! Ini Tips Persiapan Hadapi Seleksi Sekolah Kedinasan
- 3 Hal Untuk Jaga Kesehatan Jelang Ujian
“Pintar tapi tidak kendel, jadi pengangguran. Kendel tapi ga pintar, jadi ngawur. Jangan sampai seperti itu. Kita juga harus selalu benar,” sarannya pada 500 mahasiswa Bidikmisi dari Universitas Jember dan Politeknik Negeri Jember.
Pada saat yang sama ia pun memotivasi para mahasiswa dengan pengalama hidupnya saat-saat masih remaja dan menjalani masa kuliah.
“Saya sendiri anak petani. Orang tua saya tidak mampu membiayai saya kuliah di perguruan tinggi di Universitas Diponegoro saat itu. Saya kerja juga (sambil kuliah). Dari anak petani jadi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Anda juga harus bisa,” ungkap Nasir. (JS)
Leave a Reply