Artificial Intelligence (AI) itu Nadi Teknologi ke Depan

Teknologi Artificial Intelligence (AI)
Teknologi Artificial Intelligence (AI) (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

DEPOK, KalderaNews.com – Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh melihat perkembangan teknologi sebagai hambatan, namun harus dengan adaptif mengikuti perguruan tinggi tersebut melalui kolaborasi dengan industri.

Hal tersebut ditegaskannya saat peluncuran Tokopedia-UI Artificial Intelligence Center of Excellence (Pusat Unggulan Kecerdasan Buatan) di Universitas Indonesia, Depok beberapa waktu yang lalu.

Ia mengakui Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kecerdasan buatan (AI) baik secara kuantitas maupun kualitas. Kolaborasi antara Universitas Indonesia dan Tokopedia sebagai salah satu perusahaan startup unicorn Indonesia ini merupakan langkah penting untuk melahirkan para ahli kecerdasan buatan di Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan startup dan industri baik dalam maupun luar negeri.

BACA JUGA:

“Kita tahu kehidupan kita sehari-hari sangat tergantung dari perkembangan teknologi. Itu tidak bisa kita hindari. Teknologi ini kita kenal dengan istilah industri 4.0, ada disruptive technology, yang mau tidak mau kita harus mengubah perilaku kita.”

Kerja sama ini bentuk nyata kerja sama antara industri dengan perguruan tinggi, imbuhnya, dimana industri memang yang terdepan untuk menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi, dimana perguruan tinggi terdapat banyak pikiran-pikiran untuk menopang penguasaan teknologi tersebut. Itu prinsipnya.

Sementara itu, Kepala Pejabat Eksekutif atau Chief Executive Officer (CEO) Tokopedia, William Tanuwijaya yang turut hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa diantara perkembangan teknologi yang perlu diantisipasi Indonesia, artificial intelligence akan menjadi dasar bagi perkembangan teknologi di masa depan untuk berbagai lini industri.

“Satu dekade yang lalu semuanya bicara tentang internet. Dua tahun lalu semuanya bicara tentang mobile internet, tahun ini mulai semuanya bicara tentang artificial intelligence. Teknologi itu akan selalu berubah, namun artificial intelligence ini menjadi nadi dari teknologi ke depan, dan itu tidak hanya di industri e-commerce saja, tapi juga di industri lainnya,” tandasnya. (LF)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat, dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*