DEPOK, KalderaNews.com – Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis menegaskan bahwa perguruan tinggi tidak boleh melihat perkembangan teknologi sebagai hambatan, namun harus dengan adaptif mengikuti perguruan tinggi tersebut melalui kolaborasi dengan industri.
Hal tersebut ditegaskannya saat peluncuran Tokopedia-UI Artificial Intelligence Center of Excellence (Pusat Unggulan Kecerdasan Buatan) di Universitas Indonesia, Depok beberapa waktu yang lalu.
Ia mengakui Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) di bidang kecerdasan buatan (AI) baik secara kuantitas maupun kualitas. Kolaborasi antara Universitas Indonesia dan Tokopedia sebagai salah satu perusahaan startup unicorn Indonesia ini merupakan langkah penting untuk melahirkan para ahli kecerdasan buatan di Indonesia yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan startup dan industri baik dalam maupun luar negeri.
BACA JUGA:
- Worries about Harmful Uses of AI
- Studi: Downtime Beberapa Menit Saja Bikin Perusahaan Merugi 100.000-300.000 Dollar
- Indonesia Jadi Negara Mitra Pertama dari ASEAN di Hannover Messe pada 2020
“Kita tahu kehidupan kita sehari-hari sangat tergantung dari perkembangan teknologi. Itu tidak bisa kita hindari. Teknologi ini kita kenal dengan istilah industri 4.0, ada disruptive technology, yang mau tidak mau kita harus mengubah perilaku kita.”
Leave a Reply