Kuliah S1 di Amikom Yogyakarta Kini Bisa 1 Tahunnya di University of Essex di London

Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta, Irwan Oyong, mengikuti program pertukaran pelajar di University of Murcia Spanyol pada program studi MSc on New Technology in Computer Science selama satu semester
Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Amikom Yogyakarta, Irwan Oyong, mengikuti program pertukaran pelajar di University of Murcia Spanyol pada program studi MSc on New Technology in Computer Science selama satu semester (KalderaNews/Amikom)
Sharing for Empowerment

LONDON, KalderaNews.com – Di acara The London Book Fair (LBF) ada momen istimewa, dimana untuk konten non-book, telah tertandatangani MOU antara Universitas Amikom Yogyakarta dengan University of Essex.

Dengan MoU ini maka kedua universitas berkesempatan mengimplementasikan kerjasama program dual degree 3+1 (3 tahun di Amikom dan 1 th di Essex) dan 4+2 untuk Master (4 th di Amikom dan 1 th. di Essex).

Selain kabar menggembirakan ini, dua penerbit Indonesia juga meraih penghargaan “The London Book Fair International Excellence Awards 2019”, sebuah ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan London Book Fair (LBF) dan The Publishers Association. Penghargaan tersebut adalah Adult Trade Award untuk Penerbit Bentang Pustaka dan Children’s, Young Adult and Education Award untuk Penerbit Bestari Buana Murni.

BACA JUGA:
InDelftnesia 2019: Ajang Pelajar Indonesia Memaknai Keberagaman
5 Fakta dan Data Terkini Tentang Guru di Indonesia
Data Harus Akurat Agar Kebijakan Pendidikan Tidak Keliru

Penghargaan ini diberikan khusus diberikan London Book Fair kepada negara yang tengah menjadi Market Focus Country. Untuk tahun ini, terdapat dua kategori yang diberikan pihak LBF, yaitu The Market Focus Indonesia Adult Trade Award dan The Market Focus Indonesia Children’s, Young Adult & Education Award. Dua kategori ini khusus menyeleksi penerbit-penerbit Indonesia.

Selain dua kategori ini, beberapa penerbit dan tokoh penerbitan Indonesia juga masuk dalam sejumlah nominasi, di antaranya West Java Agency of Library and Archive di tiga besar The Education Initiatives Award; Lontar Foundation sebagai tiga besar di The Literary Translation Initiative Award; dan Yuliani Liputo dari PT Mizan Pustaka Indonesia untuk tiga besar The Rights Professional Award; dan Makassar International Writers Festival sebagai tiga besar untuk The Literary Festival Award.

Kehadiran Indonesia di hari pertama London Book Fair cukup meraih impresi kuat, terlihat dari selalu padatnya acara-acara yang diselenggarakan di sejumlah ruangan di Olympia. Total terdapat 18 acara yang diselenggarakan di hari pertama. Selain itu, hadir pula gerai soto dari Kakilima di area pintu masuk Olympia London.

The London Book Fair (LBF) adalah ranah pemasaran global bagi negosiasi hak cipta yang meliputi penjualan dan distribusi konten-konten intelektual dan kreatf meliputi bidang cetak, audio, TV, film, dan jaringan-jaringan digital.

Mengambil masa di setiap musim semi, acara ini merupakan peluang menarik untuk mengeksplorasi, memahami, dan mengkapitalisasi inovasi yang menaungi dunia penerbitan di masa depan. (ML)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*