JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Ketua KPK Republik Indonesia, Basaria Panjaitan tampil bersemangat memaparkan model korupsi di kalangan mahasiswa saat menjadi narasumber seminar “Peran Mahasiswa dan Perempuan dalam Pencegahan Korupsi” di Aula Bintang Samudera, Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi dan Sekretaris (STIKS) Tarakanita atau Sekolah Tinggi Tarakanita (STARKI), Komplek Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 1 Maret 2019.
BACA JUGA:
Sr. Lucia Yeni Wijayatri, CB: Korupsi Tidak Mengenal Gender
Wakil Ketua KPK Hadiri Seminar Anti Korupsi di STIKS Tarakanita Jakarta Timur
SPK Indonesia Siap Berkolaborasi untuk Menginspirasi
Dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari para mahasiswa, perempuan kelahiran Pematangsiantar, 20 Desember 1957 ini mengemukakan korupsi versi mahasiswa yang jika tidak dihentikan akan menumbuhkan perilaku koruptif di masa depan para mahasiswa.
Contoh-contoh budaya korupsi tersebut adalah kebiasaan suka mencontek, plagiat, titip absen, penyalahgunaan dana beasiswa, terlambat atau korupsi waktu, gratifikasi ke dosen, penggunaan kuitansi palsu, dan perilaku menyimpang lainnya.
“Selain itu, perilaku koruptif mahasiswa yang akan berevolusi menjadi sikap korupsi seperti kebiasaan tidur di kelas, budaya titip absen ikut kuliah, atau yang paling parah adalah mahasiswa yang menyelewengkan dana bantuan sosial sebaiknya dihentikan,” tandasnya di acara yang dimoderatori aktivis gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Maria Kresentia. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply