Tuan Guru, Ulama Besar Asal Tidore yang Sangat Termasyur di Afrika Selatan

Sharing for Empowerment

Ia tiba di Cape Town dengan kapal VOC , Zeepard, pada tahun 1780 ketika berusia 68 tahun. Belanda mengirimnya ke Cape Town untuk menghalangi interaksinya dengan Inggris, musuh bebuyutan Belanda pada era kolonialisme.

Dalam pengasingannya, Tuan Guru mendirikan madrasah pertama di Afsel pada tahun 1793, dan tak lama setelah itu, membangun masjid pertama di Afrika Selatan, “Masjid ul-Awwal ”.

Tuan Guru yang seorang Hafiz Quran, menuliskan kembali Al Quran dari hafalannya saat dipenjara di Pulau Robben selama dua kali. Ulama besar ini juga menulis karya lain “Ma’rifat wal Iman wal Islam” (Pengetahuan Iman dan Agama) setebal 613 halaman, yang menjadi panduan Muslim di Cape Town untuk belajar Islam.

Tuan Guru sangat dihormati sebagai sosok besar di Afrika Selatan. Tidak hanya beliau, para Pendatang Muslim telah menjadi bagian dari perjuangan nasional Afrika Selatan dari belenggu kolonialisme. Nama-nama terhormat tahanan politik kolonialisme seperti Tuan Guru, Syekh Yusuf, Hadjie Matarim, dan lainnya menjadi simbol perjuangan melawan kesewenang-wenangan Belanda dan Inggris.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*