JAKARTA, KalderaNews.com – Ketua Panitia Konvensi Nasional IV Sekolah SPK, Shirley Puspitawati, M.Sc, M.Ed, dari BPK PENABUR Jakarta mengakui internet telah menjadi kebutuhan utama, ketika dunia pendidikan menginjak ke revolusi industri 4.0.
“Yang guru berikan mungkin saja sudah ada di internet, tapi di sinilah inovasi guru diperlukan, yakni bagaimana guru memberikan hal-hal yang ternyata tidak ada di internet, contohnya, kebijaksanaan, kedewasaan, hingga pengalaman hidup,” tandasnya di sela-sela Konvensi Nasional IV Sekolah SPK Indonesia yang diselenggarakan selama 3 (tiga) hari di Hotel Santika Kelapa Gading (28 Februari 2019) dan BPK PENABUR Kelapa Gading (1-2 Maret 2019).
BACA JUGA:
SPK Indonesia Siap Berkolaborasi untuk Menginspirasi
Sr. Lucia Yeni Wijayatri, CB: Korupsi Tidak Mengenal Gender
Salut, Sekolah PENABUR Jakarta Borong 21 Outstanding Cambridge Learner Awards
Ia meyakini kebijaksanaa, kedewasaan dan pengalaman hidup jika dikombinasikan dengan teknologi yang ada akan memberikan pendidikan dan pengalaman belajar yang baik.
Oleh sebab itu, tantangan bagi sekolah-sekolah SPK yakni memberikan pengembangan guru. Dengan kualitas ilmu yang lebih tinggi, guru-guru di sekolah-sekolah SPK sebaiknya memberikam efek baik untuk diimbaskan ke sekolah-sekolah yang lain secara khusus sekolah negeri.
“Mungkin bahasa Inggrisnya atau mungkin teknologinya bisa diberikan bersama-sama. Kita sudah mengembangkan hal ini di DKI Jakarta dan akan mengembangkannya di daerah lain,” pungkas Bendahara Perkumpulan Sekolah SPK Indonesia untuk periode 2017-2020,
Diketahui, Konvensi Nasional IV Sekolah SPK diikuti lebih dari 300 peserta dari sekolah SPK, sekolah Non-SPK, pemerhati pendidikan, pakar dan praktisi pendidikan, pimpinan lembaga pendidikan dan institusi yang berkecimpung di dunia pendidikan. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply