Destriani Nugroho: Keistimewaan dan Keunggulan Beasiswa Erasmus Plus dari Uni Eropa

Mau Dapat Beasiswa Erasmus Plus? Perhatikan 2 Persyaratan Ini
Program Manager dari Kantor Perwakilan Uni Eropa di Jakarta, Destriani Nugroho (KalderaNews/Fajar H)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Prosedur Beasiswa Erasmus Plus (Erasmus +) dari Uni Eropa agak berbeda dengan beasiswa yang lain. Jika ingin melamar Beasiswa Erasmus Plus, peserta tinggal melihat program-program yang ditawarkan oleh Erasmus Plus.

“Erasmus Plus memiliki beberapa program pasca sarjana. Ada 130 program pasca sarjana yang bisa dipilih. Mahasiswa bisa langsung memilih program pasca sarjana masing-masing. Makanya, setelah mendaftar di program pasca sarjana itu, peserta tidak perlu lagi mencari beasiswanya,” terang Program Manager dari Kantor Perwakilan Uni Eropa di Jakarta, Destriani Nugroho pada KalderaNews baru-baru ini.

Diketahui, Erasmus Plus adalah program Uni Eropa (UE) di bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. Program beasiswa Uni Eropa dengan dana €16 milyar ini dibentuk berdasarkan atas keberhasilan program Uni Eropa di bidang program pertukaran pelajar Erasmus. Erasmus Plus menggabungkan 7 program yang didanai Uni Eropa yaitu: Tempus, Leonardo, Erasmus, Erasmus Mundus, Alfa, Comenius dan Edulink.

BACA JUGA:
Mau Dapat Beasiswa Erasmus Plus? Perhatikan 2 Persyaratan Ini
Memperoleh Beasiswa Erasmus+ Adalah Mimpi Saya
Vincent Guérend: Dapat Beasiswa Erasmus+ Itu Harusnya Makin Terbuka

Pelamar Beasiswa Erasmus Plus yakni lulusan S1 untuk mendaftar ke program Pasca Sarjana S2 Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD) 1-2 tahun, lulusan S2 untuk mendaftar ke Erasmus Mundus Joint Doctorate Degree (EMJD) 3 tahun dan scholar atau para akademisi atau peneliti untuk melakukan tugas mengajar, penelitian atau kegiatan ilmiah pada EMJMD maksimum 3 bulan

“Kami dari Uni eropa sudah menyerahkan beasiswa itu pada universitas masing-masing. Jadi satu paket. Dananya diserahkan langsung ke universitas dan universitasnya menyerahkan langsung pada mahasiswa yang lolos seleksi,” imbuhnya.

Oleh sebab itu dijelaskannya, Uni Eropa kami tidak menyeleksi para peserta beasiswa. Uni Eropa menyerahkan sepenuhnya pada universitas yang menyelenggarakan program Erasmus Plus dan universitas yang memilih semuanya. Jadi, kriterianya pun ditentukan oleh universitas masing-masing.

Dari sisi kualitas, karena dipilih oleh universitas masing-masing, bukan hanya Uni Eropa yang melihat alumninya berkualitas, tetapi juga lembaga-lembaga pendidikan yang lain, seperti DAAD dan Nuffic Neso.

“Kualitas alumni Erasmus Plus itu memang sangat baik karena semua berkas yang dikirimkan diseleksi oleh universitas dan universitas sangat berpengalaman untuk memilih mana mahasiswa yang memang berkualitas. Hasilnya, memang mereka yang benar-benar baik dari akademis maupun non-akademis sangat berperestasi,” pungkasnya. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*