PAPUA BARAT, KalderaNews.com – Anggota Komisi X DPR RI Marlinda Irwanti mengungkap setidaknya ada tiga permasalahan klasik yang hingga saat ini masih terus menghantui dunia pendidikan Indonesia. Hal ini ditegaskannya usai mengunjungi beberapa sekolah di Kota Sorong, Papua Barat. Apa saja permasalahan tersebut?
- Sumber Saya Manusia (SDM)
Dari semua sekolah yang telah ia kunjungi, mayoritas mengeluhkan permasalahan kekurangan guru. Pada 2025 banyak guru yang pensiun. Dari data yang ada, di seluruh Indonesia kekurangan sekitar 700.000 guru. Salah satu usaha yang sudah dilakukan oleh Komisi X DPR RI untuk mengatasi kekurangan guru adalah meminta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkokrasi (PAN-RB) untuk menyelesaikan moratorium guru. Terbukti pada tahun 2018 dilakukan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan diharapkan akan terus berlanjut hingga beberapa tahun kedepan sampai permasalahan guru honorer selesai. Bagi mereka yang tidak diterima CPNS, salah satu alternatifnya adalah dengan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) atau guru dengan perjanjian kerja. Yang tentu saja indikator penilaiannya lebih mudah daripada seleksi CPNS. - Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan juga menjadi masalah nasional. Menurut Marlinda, keterbatasan dana untuk sarana dan prasarana pendidikan di pusat bisa diatasi dengan dana transfer daerah. Khusus di Papua dan Papua Barat, Dana Otsus yang besarannya mencapai Rp 3-4 triliun bisa menjadi solusi bagi kelengkapan sarana dan prasarana pendidikan. - Kesejahteraan Guru
Sertifikasi guru sangat penting dan ini juga menjadi komitmen Komisi X agar para guru-guru di seluruh Indonesia bisa selesai sertifikasinya dalam roadmap atau pemetaan kurun waktu tiga tahun ke depan. (LF)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply