DEPOK, KalderaNews.com – Kalau selama ini Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Kompleks Kampus UI Depok beroperasi terbatas bagi sivitas akademika UI dan para staf di lingkungan UI, kini sudah bisa menerima pasien dari luar alias masyarakat umum.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menegaskan saat peluncurannya untuk masyarakat umum bahwa selain menerima pasien dari luar UI, RS ini akan menjadi tempat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan. Kehadiran RSUI ini ditargetkan akan menaikkan posisi UI pada tataran perguruan tinggi internasional di atas ranking 200 dunia.
“Saya berharap Rumah Sakit Universitas Indonesia ini menjadi pusat pengembangan pendidikan dan inovasi dalam bidang kesehatan. Kehadiran RSUI ini dapat meningkatkan standar Universitas Indonesia bukan hanya menjadi rujukan tingkat nasional, namun saya berharap Universitas Indonesia menjadi universitas global. Tantangan yang harus kita hadapi itu bagaimana membawa institusi pendidikan tinggi Indonesia pada standar dunia. Saya tantang UI naik ke peringkat 200 besar dunia,” tandasnya didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ishii Masafumi, Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis, Direktur RSUI Julianto Witjaksono dan Chief Representatives JICA Indonesia Yamanaka Sinichi.
Menteri Nasir mengatakan Kemenristekdikti sejauh ini telah membangun 24 rumah sakit pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dari 24 rumah sakit pendidikan tersebut, 12 sudah operasional dengan baik. Dari 12 itu, 4 sudah menjadi Rumah Sakit Paripurna. RSUI merupakan salah satu rumah sakit pendidikan terbaik dan terbesar yang ada di Indonesia.
“Saya telah berkunjung pada seluruh rumah sakit pendidikan di Indonesia. Saya rasa ini yang terbaik dan terbesar. Selamat kepada Universitas Indonesia.
Menteri Nasir mengapresiasi UI yang telah membangun rumah sakit dengan fasilitas yang baik dan memiliki teknologi tahan gempa hingga 9 skala Richter. Namun demikian Menristekdikti mengingatkan agar UI tidak berpuas diri dengan capaian yang ada, UI dan RSUI dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas dengan membandingkan diri dan mempelajari ‘best practice’ dari perguruan tinggi dan rumah sakit pendidikan dari negara lain yang yang telah lebih maju. (ML)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply