JAKARTA, KalderaNews.com – Siapa sih yang belum pernah melihat permainan catur? Permainan yang ditemukan masyarakat Persia dan Arab kemudian menyebar ke seluruh dunia ini sebenarnya berasal dari kata “Chaturanga” yang dalam bahasa Sanskrit berarti “Empat Divisi Ketentaraan.”
Pada dasarnya permainan catur tak hanya sekadar permainan semata. Catur mengajarkan banyak hal, termasuk pemikiran strategis. A. Soltis dalam bukunya “The Inner Game of Chess” (David McKay Co. Inc: New York, 1994) mengaku meskipun pada awalnya mungkin orang menganggap bahwa jenis pemikiran ini tidak berhubungan dengan matematika, pada kenyataannya, catur juga mengajarkan jenis “perhitungan”.
BACA JUGA:
Foto Keseruan Festival “Chess In School” BPK PENABUR Jakarta 2019
Hal senada disampaikan jawara catur di Pekan Olahraga Provinsi Banten tahun 2018, Jonathan Antony (17), saat ditemui KalderaNews di Festival “Chess in School” di Aula SMAK 1 PENABUR, Jl. Tanjung Duren Raya No.4, Jakarta Barat, Sabtu, 12 Januari 2019 lalu.
“Catur itu nggak hanya seru, tapi juga bikin pinter. Catur itu kan berhubungan dengan matematika,” tegas peserta didik SMAK PENABUR Gading Serpong.
Ia pun meyakini kalau permainan catur bagus, nilai matematika akan mengikuti. Nilainya juga bagus.
“Catur itu kan tentang analisis dan memori. Jadi, daya analisis dan daya pikir kita bisa berkembang, kalau kita main catur,” tegas Jonathan yang juga pernah berlaga di Kejurnas Catur 2018 yang berlangsung di Banda Aceh pada 10-16 Oktober 2018 lalu.
Menanggapi penyelenggarakan Festival “Chess in School” 2019 di Aula SMAK 1 PENABUR Jakarta, ia menyebut festival seperti ini sangat berarti karena bisa menjadi salah satu cara memperkenalkan catur ke anak-anak PENABUR dan mencari bibit-bibit pecatur unggul masa depan. (JS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply