Lebih dari 1.000 Pemburu Beasiswa Belanda Padati Holland Scholarship Day (HSD) 2019

Lebih dari 1.000 Pemburu Beasiswa Belanda Padati Holland Scholarship Day (HSD) 2019
Para pengunjung Holland Scholarship Day (HSD) 2019 di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, 19 Januari 2019 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Lebih dari 1.000 orang memadati acara Holland Scholarship Day (HSD) 2019 yang berlangsung meriah di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, 19 Januari 2019. Perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh Nuffic Neso Indonesia ini juga menandai 20 tahun perjalanan program beasiswa StuNed dari Pemerintah Kerajaan Belanda untuk Republik Indonesia.

HSD ini memang diminati para pemburu beasiswa karena menyediakan berbagai informasi dan konsultasi langsung tentang opsi beasiswa studi ke Belanda. Para pemburu beasiswa ini disambut langsung oleh Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl bersama Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, Roel van der Veen.

BACA JUGA:
Kamu Mau Beasiswa ke Belanda? Hadiri Holland Scholarship Day 2019 Akhir Pekan Ini
Deadline Orange Tulip Scholarship 1 Januari-1 Mei 2019

Para pengujung pun mendapatkan banyak pilihan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke negeri Kincir Angin itu. Ada skema beasiswa yang pendanaannya bersumber langsung dari pemerintah Belanda, seperti StuNed, Orange Tulip Scholarship (OTS), Holland Scholarship, dan juga Orange Knowledge Programme (OKP).

Dari Indonesia sendiri juga tidak kalah banyaknya, ada LPDP, program BUDI dari Kemenristekdikti, termasuk juga program 5.000 Doktor dari Kemenag, dan juga beasiswa dari institusi serta organisasi lainnya.

Nilai Lebih Belanda

Peter van Tuijl dalam sambutannya mengungkapkan Belanda memiliki nilai lebih sebagai negara tujuan studi bagi pelajar Indonesia, dikarenakan faktor sejarah, budaya, dan juga hubungan bilateral yang erat dan komprehensif. Hal ini memberikan suatu zona nyaman bagi pelajar-pelajar Indonesia.

Sementara itu, Roel van der Veen, yang sekaligus membuka secara resmi pelaksanaan HSD 2019, menekankan hubungan erat antara Belanda-Indonesia di bidang pendidikan yang sudah dirintis sejak zaman pra kemerdekaan. Banyak pemimpin nasional mengenyam pendidikan di Belanda, seperti proklamator Muhammad Hatta dan Ki Hajar Dewantara. Bahkan, tokoh-tokoh penting pemerintah saat ini, seperti Menlu RI, Retno Marsudi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang tercatat sebagai alumni Belanda.

Ia juga menitikberatkan pentingnya studi ke luar bukan hanya untuk mencari ilmu, namun yang lebih penting lagi adalah membuka wawasan dan merubah pola pikir. Lebih lanjut, Roel van der Veen mendorong semua pencari beasiswa supaya tidak mudah menyerah karena banyak sekali beasiswa yang ditawarkan dari berbagai pihak untuk sekolah di luar negeri.

Di tempat yang sama, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono menyampaikan bahwa seorang pelamar beasiswa perlu mendapatkan informasi yang lengkap, bukan hanya tentang persyaratan, tetapi lebih jauh lagi tentang latar belakang dan tujuan dari setiap beasiswa, sehingga dapat membantu mempertajam motivasi. Hal ini yang biasanya kurang disadari oleh para pencari beasiswa yang biasanya hanya berfokus pada usaha memenuhi persyaratan semata.

Lebih dari 1.000 Pemburu Beasiswa Belanda Padati Holland Scholarship Day (HSD) 2019
KI-KA: Education Promotion Officer Nuffic Neso Indonesia, Mohamad Maulana Taufik, Koordinator Tim Beasiswa Nuffic Neso Indonesia, Indy Hardono dan Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl saat konferensi pers Holland Scholarship Day (HSD) 2019 di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, 19 Januari 2019 (KalderaNews/JS de Britto)

Lebih jauh lagi disampaikan Indy Hardono saat membuka sesi informasi terkait Study in Holland and Scholarship Opportunities, ada banyak faktor penyebab kegagalan beasiswa dan yang terutama adalah ketidaksiapan dan kekurangseriusan. Hal ini biasanya terlihat dari tidak lengkapnya dokumen dan kualitas motivation statement.

Informasi tentang berbagai peluang dan pilihan beasiswa studi ke Belanda pun pada dasarnya disajikan secara detail. Sebagai contoh, StuNed, yang merupakan beasiswa yang cukup populer untuk warga Indonesia, menitikberatkan pada faktor keunggulan (excellence) dan keterkaitan dengan area prioritas kerjasama Indonesia-Belanda.

Diketahui, program beasiswa StuNed, yang pada tahun ini telah berjalan selama 20 tahun sejak awal diluncurkan pada tahun 2000, menerapkan skema full coverage. Ini merupakan beasiswa bilateral yang telah menghasilkan lebih dari 4.500 alumni dari berbagai disiplin ilmu.

Para calon mahasiswa yang terpilih sebagai pemenang untuk mendapatkan beasiswa StuNed akan langsung memulai kuliahnya di Belanda pada September yang akan datang.

Selain itu, beragam informasi lainnya terkait prosedur dan proses pengajuan beasiswa OTS, Holland Scholarship, dan OKP juga disajikan secara mendalam di website Nuffic Neso Indonesia.

Konsultasi Langsung

Hadir juga pada hari yang sama perwakilan berbagai pengelola beasiswa, seperti LPDP, Kemenristekdikti dengan program BUDI-nya, Kemenag dengan program beasiswa 5000 Doktor, dan EU Delegation yang memaparkan program Erasmus + dari Uni Eropa. Berkumpulnya 14 perwakilan universitas Belanda (universitas riset dan universitas ilmu terapan) bersama lembaga pemberi beasiswa makin menyamarakkan agenda tahunan ini.

Lebih dari 1.000 Pemburu Beasiswa Belanda Padati Holland Scholarship Day (HSD) 2019
Para pemburu beasiswa berkonsultasi langsung dengan perwakilan universitas di acara Holland Scholarship Day (HSD) 2019 di Erasmus Huis, Kedutaan Besar Belanda, Sabtu, 19 Januari 2019 (KalderaNews/JS de Britto)

Para pengunjung pun berkonsultasi langsung dengan perwakilan universitas dan juga penyedia beasiswa, baik pada saat sesi presentasi maupun berkunjung ke stan masing-masing.

Tidak ketinggalan, acara juga dihiasi dengan gambaran dan sharing pengalaman beberapa alumni Belanda dengan kiat-kiat mendapatkan beasiswa. Seluruh rangkaian HSD 2019 ini kemudian ditutup dengan sesi “How to Write Motivation Statement” untuk membantu persiapan para calon pelajar memenangkan beasiswa ke Belanda, untuk kemudian meningkatkan kapasitas mereka demi keunggulan global. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*