Begini Cara Sekolah Katolik Santo Antonius Jakarta Lestarikan Kekayaan Budaya Nusantara

Sharing for Empowerment

Festival kali ini menampilkan kekhasan dari 5 daerah tersebut berkaca dari latar belakang siswa, karyawan dan para pengajar yang sebagian besarnya berasal dari 5 daerah tersebut.

Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD), Romo Donatus Kusmartono SCJ membuka Festival Budaya Kuliner Nusantara yang diselenggarakan Sekolah Katolik Santo Antonius Jakarta dengan menyulut petasan di Lapangan Sekolah SMP dan SMA Santo Antonius Jakarta Timur, Sabtu, 12 Januari 2019 (KalderaNews/Natalia)

Ketua Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD), Romo Donatus Kusmartono SCJ dalam sambutannya saat membuka festival menegaskan bahwa Indonesia memang mempunyai beragam budaya yang sungguh sangat luar biasa dan itu memang harus dijaga dan dilestarikan.

“Mari kita jaga apa yang menjadi kekayaan negara kita dengan cara melestarikan dan menjaga kekayaan negara yang kita punya dengan salah satu cara, seperti mengadakan acara festival seperti ini. Mari mengingatkan, memperkenalkan, mengajak, dan bahkan melibatkan anak-anak secara langsung dalam acara kebudayaan, agar (kebudayaan) tidak hilang dan tidak direbut oleh negara lain.”

“Saya sangat bangga dan apresiasi terhadap acara ini. Semoga acara ini dapat memberikan dampak yang positif bagi orang- orang di sekitar kita,” tandasnya.

Drama “Si Pitung” dipersembahkan para siswa SMP di Festival Budaya Kuliner Nusantara yang diselenggarakan Sekolah Katolik Santo Antonius Jakarta di Lapangan Sekolah SMP dan SMA Santo Antonius Jakarta Timur, Sabtu, 12 Januari 2019 (KalderaNews/Natalia)

Acara festival kali ini memang berlangsung meriah karena juga dihadiri orang tua murid, pensiunan, para alumni, pengawas unit SMP dan SMA, romo paroki, pihak kepolisian, lurah, hingga perwakilan guru Sekolah Metro Lampung yang merupakan sekolah cabang dari Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD).




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*