Jesreel Sigalingging: Diam-diam Jago Matematika di Kancah Dunia


Notice: Trying to access array offset on value of type bool in /home/kalderan/public_html/wp-content/themes/mh-magazine/includes/mh-custom-functions.php on line 256
Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging dari SDK 4 PENABUR Jakarta, Peraih Medali Perak Bidang Matematika di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018
Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging dari SDK 4 PENABUR Jakarta, Peraih Medali Perak Bidang Matematika di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018 (KalderaNews/JS de Britto)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Jangan pernah sekali-kali menyepelekan, meremehkan atau meng-underestimate orang lain yang tergolong pendiam. Bukan rahasia lagi, dalam sejarah peradaban dunia dari zaman bahuela hingga saat ini, orang-orang jenius, pemikir dan pengubah masa depan adalah sosok-sosok yang pendiam. Dalam diam mereka menyimpan potensi yang pada saat tepat akan membuat dunia tercengang tak percaya.

Seperti halnya dengan sosok dari SDK 4 PENABUR Jakarta bernama lengkap Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging yang pendiam dan sedikit pemalu: dalam diamnya memendam bakat yang mencengangkan. Dialah sosok pemalu dari SDK 4 PENABUR Jakarta yang ternyata jago Matematika tak hanya di kancah nasional, tetapi juga di kancah dunia.

Di lingkup SDK 4 PENABUR Jakarta, Cipinang Indah, Jakarta Timur, siapa sih yang tidak kenal bocah yang akrab dipanggil Jesreel ini? Berkat prestasinya yang gemilang di ajang nasional dan internasional, poster kemenangannya kerap dipajang di dekat gerbang masuk SDK 4 PENABUR Jakarta.

BACA JUGA:

Baru-baru ini, ia juga mengharumkan nama Indonesia dan sekolah tempatnya menimba ilmu dengan menggondol medali perak bidang Matematika di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018.

Sederet prestasi yang telah disabetnya pun sebenarnya telah berjibun di bidang Matematika mulai dari tingkat kecamatan, pemerintah kota, provinsi hingga ke ajang SASMO (Singapore and Asian Schools Math Olympiad), AMO (American Mathematics Olympiad) dan Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018.

Tidak tanggung-tanggung, di Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2018 yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, 1-7 Juli 2018 lalu, sulung dari dua bersaudara dari pasangan Tiur Hotdelima Simanullang dan Agustinus Sigalingging ini menggondol medali emas bidang Matematika.

Benar adanya. Jesreel memang tergolong pribadi yang pendiam dan sedikit pemalu saat bertemu dengan orang baru, seperti saat berjumpa dengan KalderaNews baru-baru ini. Kesan sebagai sosok yang sedikit pemalu juga sudah dirasakan KalderaNews saat sebelum bertemu langsung alias melalui wawancara via jaringan telepon.

“Pertama kali senang Matematika itu karena dulu pernah ikut Math Club. Pas ikut Math Club, ternyata Matematika itu seru gitu. Saya memang suka Matamatika. Mata pelajaran yang paling saya sukai selain Matematika, mungkin TIK karena cita-cita saya mau jadi programmer,” akunya polos saat berbincang dengan KalderaNews.

Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018
Jesreel Hasiholan Tua Sigalingging di International Mathematics & Science Olympiad (IMSO) 2018, Zhejiang, Cina, 28 September-4 Oktober 2018 (KalderaNews/Humas PENABUR)

Saking cintanya pada Matematika, ia banyak memanfaatkan waktu luangnya untuk terus belajar Matematika, seperti dengan baca buku Matematika saat di rumah dengan latihan-latihan soal sekitar 2-3 jam sehari saat sore hari.

“Kadang didampingi mama-papa, kadang sendiri. Tapi, biasanya sih didampingi. Karena saya anak pertama dan adik saya masih kecil (masih bayi), tak didampingi juga bisa belajarnya,” kisahnya.

Ia lantas berbagi kebahagiaan setelah mendapat medali di ajang internasional baru-baru ini.

“Rasanya seneng dan bangga karena dapat medali perak. Meski di OSN dapat emas dan di IMSO dapat perak, saya tetap senang dan bangga atas kerja keras selama ini. Sebenarnya pengen dapat emas sih, tapi itu di luar perkiraan,” akunya.

Nah, yang terakhir ini perlu diteladani dari sosok Jesreel. Meski udah berprestasi, ia tetap rendah hati. “Saya gak boleh sombong dan harus rendah hati, apalagi setelah teman-teman memberikan selamat pas pulang,” pungkasnya.

Kepala Sekolah SDK 4 PENABUR Jakarta, Wisi Astuti, S.Pd pun membenarkan kalau Jesreel itu sesok pendiam, namun memendam bakat yang di luar dugaan. Kendati pendiam karena irit bicara, akunya, Jesreel itu peserta didik yang baik hati, rendah hati, murah senyum, tidak pernah mengeluh dan pantang menyerah. Kalau di kelas, dia seperti anak pada umumnya. Ia bermain bersama dengan teman-temannya, tapi memang termasuk anak yang pendiam.

Kalau biasanya anak-anak yang lain tuh bisa sorry to say kayak ‘nakal’ gitu yah, terang Widi, Jesreel ini jauh dari itu semua. Anaknya baik. Ia berteman baik yang lainnya. Kalau main, paling memang hanya lari ke sana-sini, tapi di kelas tergolong nice karena memang sudah tahu banyak pelajaran, terutama Matematika.

“Kadang-kadang kan ada anak yang suka nyeletuk-nyeletuk ya. Ini (Jesreel) mah nggak. Ia menghormati orang lain dan menghargai temannya. Memang sih, kalau dengan anak-anak lainnya lebih doyan ngomong, daripada dengan kita. Kalau sama anak yang lain sih, ya agak banyak ngomongnya, tapi dengan kita itu sepotong-sepotong, apalagi dengan orang baru. Dia memang sukanya baca sih ya,” tandasnya.

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*