Merengkuh Eksotisme dalam Bahaya Aktivitas Anak Krakatau

Sharing for Empowerment
Pemandangan Pulau Sertung dari igir Gunung Anak Krakatau (KalderaNews/Arlicia)

Lampung, KalderaNews.com – Siapa yang tak mengenal Krakatau, gunung berapi di tengah laut Indonesia yang sangat terkenal akan kedahsyatan letusannya. Masyarakat Indonesia dari generasi ke generasi telah menyaksikan keagungannya dalam mengguncang, mengeluarkan material letusan hingga menimbulkan tsunami. Dampaknya mengerikan, jutaan nyawa pun harus takluk pada kekuatannya.

Kawasan Cagar Alam Gunung Krakatau (KalderaNews/Arlicia)

Sejak letusan 26 Agustus 1883, letusan maha dasyat Krakatau menyisakan empat pulau. Dua diantaranya, yaitu Pulau Sertung dan Panjang merupakan pecahan dari kaldera Krakatau Purba.

Sedangkan Pulau Krakatau Besar atau Rakata dan Anak Krakatau yang terletak di tengah merupakan pecahan dari tiga puncak yang meledak bersama. Puncak tersebut adalah Rakata, Danan, dan Perboewatan yang dulu tergabung dalam satu pulau.

Meski masih menyimpan bahaya, rupanya Krakatau telah memberikan pesona pada laut dan pulau-pulau di sekitarnya. Gugusan pulau-pulau yang indah berhiaskan pantai berpasir dan berbatu karang. Serta panorama kehidupan bawah laut yang rupawan.

Anak Krakatau sendiri memiliki pantai berpasir hitam dengan deburan ombak yang tenang. Kawasannya termasuk dalam cagar alam Krakatau yang menyimpan kekayaan organisme seperti Jamur, Lichenes, tumbuhan paku dan Spermatophyta.

Panorama terbitnya matahari di pantai Anak Krakatau (KalderaNews/Arlicia)

Berfoto bersama dengan background puncak Anak Krakatau menjadi agenda wajib 
bagi para wisatawan. (KalderaNews/Ist)

Bagian puncak Krakatau menganga kawah yang menyembunyikan sebuah kubah lava yang sesekali batuk dan menimbulkan guncangan. Di sisi baratnya terlihat bekas muntahan yang membeku membentuk bongkahan batu yang kasar atau sering disebut lava Aa.

Perairan yang dangkal dan jernih, ombak yang tenang, serta cangkang umang-umang yang bertebaran di bibir pantai mempercantik Pulau Umang-Umang. (KalderaNews/Arlicia)

Menikmati matahari terbenam di Pulau Umang-Umang (KalderaNews/Arlicia)

Pulau-pulau di sekitarnya seperti pulau Sebuku, Sebesi,  dan Umang-Umang pun menyimpan keindahan tersendiri. Pulau-pulau kecil ini memiliki hamparan pasir putih dan batu karang yang indah serta perairan dangkal yang jernih. Di tempat ini, wisatawan dapat menikmati pemandangan dan berfoto sepuasnya di setiap sisi pantai seolah pantai ini miliki sendiri.

Selain itu, wisatawan juga dapat melakukan snorkeling di berbagai perairan dangkal seperti di Lagoon Cabe. Di bawah permukaan airnya tumbuh terumbu karang yang dihuni berbagai macam jenis ikan. Jika beruntung, wisatawan dapat bertemu dengan Nemo alias ikan badut lalu berfoto bersamanya.

Pose bersama Nemo alias ikan badut menjadi keseruan tersendiri bagi wisatawan(KalderaNews/Ist)

Kawasan wisata Krakatau dapat dicapai dengan mudah dari Jakarta lewat Pelabuhan Merak. Lalu dilanjutkan dengan menaiki kapal ferry menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung. 

Sampai di Lampung, wisatawan dapat langsung menuju Dermaga Canti yang terletak di Lampung Selatan. Dari sini, wisatawan akan dibawa menggunakan kapal menuju kawasan wisata Krakatau dengan waktu tempuh kurang lebih dua jam perjalanan.

Dermaga Canti di Lampung Selatan. (KalderaNews/Arlicia)

Wisatawan juga dapat memanfaatkan jasa tour Krakatau dengan harga bervariasi mulai dari 400 ribu hingga 1,2 juta rupiah. Harga ini bergantung pada lamanya wisata, akomodasi yang digunakan, alat transportasi, dan jalur wisata yang diminati. (AC)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*