Asosiasi FinTech Indonesia Ngeles P2P Lending Bukan Rentenir

Sharing for Empowerment

 

Wakil Ketua Umum AFTECH yang juga adalah CEO Investree, Adrian Gunadi (KalderaNews/Ist)

JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Ketua Umum (AFTECH) yang juga adalah CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan bahwa OJK perlu memahami dengan lebih baik bahwa terdapat berbagai model bisnis fintech lending di Indonesia dengan segmentasi yang berbeda-beda. Mulai dari yang fokus ke dana talangan konsumen dengan nominal di bawah Rp. 3 juta dan termin pinjaman kurang dari 1 minggu, hingga yang melayani pinjaman untuk modal usaha mikro-kecil-menengah (UMKM) hingga Rp. 2 miliar dengan termin pembayaran 1-12 bulan.

“Hal ini ditawarkan senantiasa dengan merujuk pada tingkat bunga pinjaman bank atau lembaga keuangan lainnya. Tentu karakterisik produk dan pendekatan mitigasi risikonya sangat berbeda untuk masing-masing layanan. Sehingga inilah yang menentukan tingkat bunga pinjaman yang ditawarkan dengan tetap menekankan pada aksesabilitas dan kecepatan proses,” imbuhnya.

Maraknya kelahiran berbagai jenis layanan p2p lending saat ini menunjukkan besarnya kebutuhan publik akan akses terhadap pinjaman dana baik dalam kapasitas individu maupun sebagai UMKM yang direspon dunia usaha melalui besarnya variasi model pinjaman yang berbeda-beda.

AFTECH mendorong OJK untuk mengenali perbedaan antara penyedia layanan p2p lending yang beroperasi murni didasari semangat inklusi keuangan dan merengkuh mereka yang underbanked serta profesi non-formal (seperti para pekerja kreatif, pekerja paruh waktu, buruh tani, nelayan dan sebagainya) dengan penyedia layanan yang memberlakukan pay-day loan atau mengenakan bunga harian kepada nasabah.

Adrian menegaskan, “Kegiatan pinjam meminjam dalam tekfin tidak dapat disamaratakan dengan kegiatan rentenir. P2p lending yang sejati tidak beroperasi seperti pemberi pay-day loan. Sangat berbahaya bila OJK menyamakan semua model bisnis tekfin sebagai rentenir.”

Hal ini terutama ditujukan AFTECH untuk menanggapi pernyataan Ketua OJK Wimboh Santoso baru-baru ini yang juga menyamakan tekfin dengan rentenir. (JS)

* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*