Kidung Duka Guru Honorer di Sumba, Mengajar Sambil Jualan Kue

Sharing for Empowerment

Guru- guru tersebut adalah sebagaian dari guru-guru dari tiga sekolah yang diajak kembali oleh Inovasi, sebuah program Pendidikan yang dibiayai oleh pemerintah Australia,  untuk merenungkan kelemahan-kelemahannya selama ini dalam pembelajaran. Bukan untuk dihukumi atau dinilai, tapi untuk dicari jalan keluarnya.

Inovasi dalam keterangan persnya pada KalderaNews menyebutkan kekurangan atau kelemahan tersebut dianggap sebagai masalah yang memiliki akar masalah dan mereka juga diharapkan bisa  merancang sendiri kegiatan untuk mengatasi akar masalahnya. Kegiatan program yang diharapkan bisa membuat mereka lebih siap, mampu dan nyaman dalam mengajar.

Namun di balik ungkapan kejujuran tersebut, ada perjuangan tulus yang mereka lakukan untuk sekolah mereka. Mereka semua adalah guru honorer yang sudah mengajar kelas awal lebih dari sepuluh tahun, dengan honor yang amat minim, di bawah 300 ribuan.

Ibu Mardiana , misalnya, sudah mengajar selama 13 tahun. Awalnya di hanya lulus SMA dan diminta oleh sekolah untuk mengajar karena sekolah kekurangan guru. Ia langsung mengatakan siap. “Jadi waktu mengajar, karena saya hanya lulusan SMA, saya asal mengajar saja. Saya tidak tahu waktu itu metode-metode mengajar,” ujarnya.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*