JAKARTA, KalderaNews.com – Kasus video mesum dari pelaku yang diduga mahasiswi kriminologi UI Depok berinisial HA dan pacarnya tiba-tiba menggaungkan lagi fenomena moral licensing. Apalagi, kasus ini diyakini banyak pihak hanyalah bagian kecil dari fenomena gunung es. Tentunya, ada banyak kasus lainnya yang tak terkuak secara luas.
Kasus video mesum lainnya yang bisa disebutkan yaitu pelecehan seksual oleh EH, seorang pengajar di sebuah perguruan tinggi negeri di Yogyakarta, skandal artis sosmed Millendaru Cyrus keponakan artis Ashanty dan anggota DPR Anang Hermansyah hingga mahasiswi sebuah Perguruan Tinggi Islam Negeri UIN Sunan Gunung Djati Bandung berinisial RA. Tak hanya deretan ini saja, tentu ada banyak kasus yang berseliweran di lingkup civitas akademika.
Kasus di lingkup yang notabene terdidik semacam ini uniknya pernah mendapat kajian serius dari filsuf dan profesor filsafat dari Amerika di University of California Riverside.
Profesor Eric Schwitzgebel lah pelopor pemikiran moral licensing. Ia berpendapat orang-orang yang menggeluti kajian humaniora khususnya etika justru melakukan banyak perbuatan tidak etis. Ia mencontohkan pakar filsafat etika yang berkoar-koar bahwa makan daging adalah tindakan amoral justru menolak jadi seorang vegetarian.
Moral licensing ini bisa menjelaskan mengapa seorang dosen yang cemerlang nan populer dapat melakukan pelecehan seksual atau seorang mahasiswi cantik idola kampus seperti RA dan HA cenderung bebas mengekspresikan aktivitas seksualnya hingga akhirnya rekamannya bocor ke hadapan publik. (NS)
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu.
Leave a Reply