HAWAII, KalderaNews.com – Astronom dan profesor di University of Hawaii Habbal nekat pergi ke Australia Utara untuk menyaksikan gerhana matahari total pada 2012 silam. Perjalanan itu pun menjadi pengalaman yang sangat berkesan dalam hidupnya.
Saat gerhana matahari terjadi, seperti dilansir Space.com, semburan gas panas di atmosfer matahari yang biasanya tak terlihat terlihat begitu jelas. Fenomena semburan gas panas ini memang dianggap salah satu fenomena alam paling menakjubkan yang bisa dilihat dengan mata telanjang.
BACA JUGA:
- Kiamat Akibat Badai Matahari di Indonesia? Ini Penjelasan Ilmiah Solar Flare dan CME
- Inilah Penjelasan Terjadinya 4 Gerhana Bulan dan Matahari Selama 2021
- Jangan Lewatkan, Gerhana Bulan Penumbra (30 November) dan Gerhana Matahari Total (14 Desember)
Tak hanya ke Australia, ia pergi ke berbagai belahan dunia termasuk Kenya dan Indonesia dengan harapan bisa melihat fenomen-fenomen menarik lainnya.
Sebagai astronom di University of Hawaii, ia mempelajari angin matahari. Angin matahari merupakan partikel yang mengalir dari permukaan matahari karena keduanya merupakan angin sejuk yang konsisten dan lembut serta melalui letusan dahsyat yang meludahkan awan material ke luar angkasa.
Selama gerhana matahari total, para ilmuwan mendapatkan pandangan yang jelas tentang atmosfer matahari yang lebih rendah yang disebut Korona (angin matahari muncul dari permukaannya). Gerhana Matahari total adalah satu-satunya cara langsung untuk mempelajari kemunculan angin atahari dari permukaannya.
* Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu
Leave a Reply